news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bayi ASI Alergi Telur, Apakah Ibu Menyusui Harus Berhenti Mengkonsumsinya?

27 Mei 2020 7:59 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu menyusui makan telur.
 Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu menyusui makan telur. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Beberapa bayi kerap memiliki alergi dari makanan yang dikonsumsi ibu, misalnya alergi dengan telur. Sehingga bila Anda mengkonsumsi telur tubuh si kecil akan mengalami reaksi berupa alergi seperti ruam merah. Kalau sudah begitu, haruskah ibu menyetop untuk makan telur hingga waktunya si kecil tidak menyusu lagi?
ADVERTISEMENT
Konselor Laktasi dr Intan Rachmita, menjelaskan bahwa bila si kecil yang masih ASI mengalami alergi dari makanan yang Anda konsumsi seperti telur, sebenarnya tidak masalah untuk Anda tetap mengkonsumsinya, Moms. Hanya saja ada hal-hal yang perlu diperhatikan.
"Lanjutkan saja selama reaksinya tidak parah," ujar dalam live Instagram bersama dr. Haemastia Manuhara Harba'i, dengan tema 'Puasa Bagi Ibu Menyusui', beberapa waktu lalu.
Ibu menyusui bayi Foto: Shutterstock
Tetap mengkonsumsi makanan yang membuat si kecil alergi, dapat bertujuan dalam memperkenalkan makanan tersebut secara pelan-pelan terhadap tubuh bayi. Tapi yang perlu diperhatikan adalah ini berlaku bila reaksi alerginya tidak parah.
"Karena inisiasi kita mengenalkan protein itu pelan-pelan, tapi selama reaksi alerginya tidak parah. Kecuali kalau parah, si ibunya dapat membatasi. Tapi sebetulnya, pada dasarnya tidak terlalu parah reaksi alergi pada bayi," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Biasanya alergi yang ditimbulkan tidak parah itu hanya berupa ruam merah di kulit. Sedangkan jika reaksi alergi yang ditimbulkan parah, akan dibarengi dengan rasa sesak napas yang dapat bertahan hingga beberapa jam setelah menyusu.
Dan bukan cuma telur, perhatikan juga reaksi tubuh anak dari makanan yang Anda makan. Bila Anda ragu dengan kasus alergi yang ditimbulkan si kecil parah atau tidaknya, konsultasikan ke dokter terlebih dahulu untuk mengetahui apakah perlu berhenti atau mengganti makanan yang membuat si kecil alergi.