Bayi Baru Lahir Kuning, Normal Enggak Ya?

15 Juni 2023 19:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penyakit kuning pada bayi. Foto: Bonn_A/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penyakit kuning pada bayi. Foto: Bonn_A/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat baru terlahir, kekebalan tubuh bayi masih sangat rentan sehingga orang tua perlu memberikan perhatian ekstra dalam merawatnya. Tak heran saat bayi baru lahir kuning, banyak orang tua yang panik bagaimana mengatasinya.
ADVERTISEMENT
Lantas, kenapa sih bayi baru lahir mengalami kuning? Apakah hal itu normal, dan bagaimana mengatasinya? Untuk lebih jelasnya yuk simak dalam penjelasan berikut!

Apa Itu Penyakit Kuning pada Bayi Baru Lahir

Mengutip IDAI, bayi baru lahir memiliki jumlah sel darah merah yang berlebihan saat lahir. Karena organ hati bayi belum cukup matang untuk memecah sel darah merah tersebut, akhirnya menghasilkan bilirubin. Bilirubin adalah pigmen kuning yang membuat warna kulit dan mata bayi berubah kekuningan.
Penyakit kuning merupakan kondisi umum pada bayi usia 2-3 hari.

Gejala Penyakit Kuning

bayi kuning atau jaundice Foto: Shutterstock
Bayi yang mengalami penyakit kuning biasanya mengalami perubahan warna kulit dan bagian putih mata jadi kekuningan.
Saat gejala berlanjut, warna kuning pada kulit akan menyebar sampai ke bagian tengah tubuh bayi. Gejala lain dari penyakit kuning yaitu bayi menangis lebih keras dan sering mengantuk. Hal itu merupakan akibat dari kadar bilirubin yang tinggi di dalam tubuhnya.
ADVERTISEMENT

Jenis Penyakit Kuning

Ada 2 jenis penyakit kuning pada bayi baru lahir, yaitu:
1. Penyakit kuning fisiologis
Umumnya tidak akan bertahan lama dan bisa sembuh sebelum bayi berusia dua minggu. Penyakit kuning jenis inilah yang kerap dialami bayi baru lahir yang sehat.
2. Penyakit kuning non-fisiologis
Penyakit ini perlu diwaspadai karena bisa disebabkan oleh masalah kesehatan lain, seperti infeksi berat, kelainan metabolisme genetik, hingga kelainan di organ pencernaan.
Beberapa gejala yang muncul, yakni:

Diagnosis Penyakit Kuning pada Bayi Baru Lahir

bayi kuning atau jaundice Foto: Shuttestock
Salah satu cara untuk mencari tahu apakah bayi mengalami penyakit kuning atau tidak adalah dengan cara menekan hidung atau dahinya dengan lembut. Jika bagian yang ditekan menjadi lebih terang dari biasanya dan muncul semburat kuning, kemungkinan si kecil sedang mengalami penyakit kuning. Untuk itu, segera periksakan bayi untuk mendapat pertolongan medis.
ADVERTISEMENT
Untuk melakukan diagnosis, dokter biasanya akan melihat gejala fisik yang dialami bayi. Setelah itu, dokter akan melakukan pengujian lebih lanjut untuk melihat tingkat bilirubin dalam darah bayi. Beberapa tes yang akan dilakukan yaitu pemeriksaan fisik menyeluruh, tes kulit dengan bilirubinometer, dan tes darah atau urine.

Cara Mengatasi Kuning pada Bayi

Fototerapi pada bayi kuning. Foto: Shutter Stock
Ibu disarankan untuk menyusui bayi lebih sering yakni 8 hingga 12 kali per hari. Dengan lebih banyak minum ASI, bayi akan lebih cepat buang air besar dan menghilangkan bilirubin berlebih dalam tubuh.
Namun jika penyakit kuning ini terjadi dalam 24 jam sejak lahir, atau jika kadar bilirubin sangat tinggi, atau tidak juga menurun dengan sendirinya, biasanya ada beberapa hal yang bisa dilakukan dokter. Yakni dengan melakukan fototerapi, pengobatan imunoglobulin atau transfusi.
ADVERTISEMENT