Bayi di Dalam Kandungan Bisa Cegukan, Apa Tanda dan Penyebabnya?

15 Februari 2022 9:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi di dalam kandungan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi di dalam kandungan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Semakin lama usia kehamilan, ibu akan merasakan bagaimana bayi di dalam kandungan mulai aktif bergerak. Beberapa gerakan yang disadari ibu hamil seperti menendang, meninju, mengetuk, menusuk dengan jari, hingga cegukan.
ADVERTISEMENT
Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan di Yale Medicine, AS, Joshua Copel, MD, menjelaskan di laman Healthline, bayi di dalam kandungan biasanya mulai cegukan pada trimester kedua atau ketiga kehamilan. Kebanyakan ibu hamil mulai merasakan gerakan tersentak karena bayi cegukan pada bulan keenam kehamilannya.
Lantas, seperti apa tanda bayi di dalam kandungan cegukan? Apakah ibu hamil dapat merasakannya? Apa saja yang menyebabkan bayi di dalam kandungan cegukan?
Yuk Moms, baca terus artikel ini sampai habis untuk memahaminya.

Tanda-tanda Bayi di Dalam Kandungan Sedang Cegukan

Ilustrasi bayi di dalam kandungan pada 6 bulan kehamilan. Foto: Shutterstock.
Terkadang, ibu hamil mungkin mengira gerakan yang ditimbulkan janin karena cegukan adalah sebuah tendangan. Padahal, keduanya berbeda.
dr.Copel menjelasakan, gerakan akibat bayi di dalam kandungan cegukan biasanya lebih cepat. Selain itu, berbeda dengan gerakan tersentak saat bayi menendang, ibu hamil justru akan merasakan denyutan atau kedutan berirama yang berasal dari satu area perut saja saat bayinya cegukan. Jika diperhatikan, irama tersebut juga mirip dengan cegukan orang dewasa. Bayi di dalam kandungan juga bisa mengalami cegukan beberapa kali sehari.
ADVERTISEMENT

Penyebab Bayi di Dalam Kandungan Alami Cegukan

Ilustrasi gerakan bayi di dalam kandungan. Foto: Shutterstock
Penyebab bayi di dalam kandungan mengalami cegukan sendiri tidak diketahui dengan pasti. Namun, para ahli sering mengaitkan kondisi ini dengan perkembangan paru-paru, sistem pernapasan, saraf diafragma, hingga sistem pencernaan pada janin.
Oleh karena itu, cegukan pada bayi di dalam kandungan dianggap sebagai pertanda baik dan merupakan refleks normal selama kehamilan.
Ibu hamil juga tidak bisa melakukan apa-apa untuk menghentikan kondisi tersebut. Ibu mungkin hanya bisa mengusap-usap perut atau mengajak bayi bicara untuk membantu menenangkan si kecil.
Ibu hamil juga perlu tahu, umumnya cegukan pada bayi di dalam kandungan akan mulai berkurang atau justru berhenti sama sekali setelah usia kehamilan ke-32 minggu. Jadi, bila Anda masih merasakan bayi di dalam kandungan cegukan terutama dengan frekuensi lebih dari 15 menit setiap kali terjadi maka sebaiknya segera menghubungi dokter, Moms.
ADVERTISEMENT