Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.9

ADVERTISEMENT
Gumoh merupakan salah satu kondisi yang sering terjadi pada bayi. Kondisi ini umumnya aman, tapi sering kali membuat orang tua khawatir.
ADVERTISEMENT
Mom Junction melansir, gumoh atau refluks wajar terjadi pada bayi berusia kurang dari 12 bulan. Umumnya usia puncak bayi mengalami gumoh adalah 4 bulan dan mulai berkurang ketika usianya bertambah.
Biasanya bayi gumoh melalui mulut. Tapi bagaimana ya jika gumoh melalui hidung? Apakah kondisi tersebut berbahaya?
Penyebab Bayi Gumoh dari Hidung
Moms, bayi gumoh melalui hidung sering kali bukan tanda bahaya atau masalah yang serius. Tapi dalam beberapa kasus, kondisi tersebut menandakan si kecil sedang mengalami masalah kesehatan. Berikut penjelasan selengkapnya.
1. Katup yang Berkembang Sebagian
Kerongkongan terhubung ke perut melalui katup yang masih belum berkembang pada bayi. Terkadang, hal inilah yang membuat si kecil tidak bisa menampung semua makanan atau minuman yang dikonsumsinya. Bila Anda memberi bayi dengan ASI atau susu formula secara berlebihan atau jika si kecil menelannya terlalu cepat, hal ini dapat memperburuk gumohnya.
ADVERTISEMENT
2. Menelan Udara
Biasanya bayi mengalami gumoh saat ia terlalu banyak menelan udara ketika menyusu atau ketika terlalu banyak minum susu formula dari botol. Saat udara dalam botol susu tersebut mencoba untuk keluar, udara tersebut terperangkap di dalam susu. Hal inilah yang membuat bayi Anda gumoh melalui hidung atau mulut.
3. Distraksi
Terkadang, si kecil mungkin terganggu pada saat dirinya tengah menyusu. Biasanya kondisi ini terjadi bila ada seseorang atau ada banyak suara di sekitarnya. Kondisi ini pun membuat bayi tak fokus dengan apa yang telah dilakukannya, yaitu menyusu atau minum susu formula. Sehingga, bayi Anda lupa menelan dan membuatnya tersedak hingga menyebabkan ASI atau susu formula keluar lewat hidung.
ADVERTISEMENT
4. Cegukan, Batuk, atau Bersin
Proses menelan mungkin menjadi sedikit sulit jika bayi Anda cegukan, batuk, atau bersin. Kondisi ini pun dapat meningkatkan tekanan pada kerongkongannya yang dapat memperburuk gumoh yang keluar lewat hidung.
5. Sensitif terhadap Makanan Tertentu
Bila bayi Anda sudah MPASI dan mengalami gumoh, bisa saja kondisi ini disebabkan karena ia memiliki sensitivitas terhadap makanan tertentu, Moms. Susu sapi misalnya dan produk dalam makanan bayi dapat menjadi salah satu pencetusnya.
Kapan Harus ke Dokter?
Kebanyakan bayi gumoh karena posisi makan yang tidak tepat. Akan tetapi, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh kondisi medis tertentu. Anda pun harus segera ke dokter bila menemui salah satu tanda atau gejala bila si kecil mengalami:
ADVERTISEMENT
-Rasa tidak nyaman karena keseringan gumoh.
-Kesulitan bernapas.
-Kesulitan mengisap atau menelan yang mungkin merupakan masalah pada langit-langit mulutnya.
-Terus mengeluarkan ludah dalam jumlah banyak setelah tiap kali menyusui.
-Mengalami muntah hebat.
-Memuntahkan darah atau berwarna hijau.
-Terus-menerus gumoh melalui hidung.
-Terlihat lesu.
Jadi, pantau saja dulu bagaimana bayi Anda gumoh. Bila menunjukkan beberapa tanda di atas, segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.