Bayi Lahir Caesar, Sebaiknya Diberi ASI atau Susu Formula?

8 September 2020 17:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu menyusui bayinya. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu menyusui bayinya. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. Sementara proses menyusui dapat memberi banyak sekali manfaat untuk bayi maupun untuk ibu. Namun kerap timbul pertanyaan, apakah bayi yang lahir caesar tetap perlu diberi ASI? Atau sebaiknya justru diberi susu formula?
ADVERTISEMENT
Sebelum mendapatkan jawabannya, sebaiknya simak dulu penjelasan dari Prof. Dr. Moh. Juffrie, SpA(K), PhD (Gastro), Dokter Spesialis Anak sekaligus Konsultan Gastroenterologi mengenai perbedaan persalinan normal lewat vagina dan caesar, Moms.
Ilustrasi ibu melahirkan normal. Foto: Shutter Stock

Proses Persalinan dan Imunitas Bayi

Prof. Dr. Moh. Juffrie, SpA(K), PhD (Gastro) menjelaskan, ketika lahir melalui vagina Ibu, bayi mendapat banyak mikrobiota dari sang ibu. Mengapa demikian? Karena mikrobiota dapat ditemukan di beberapa bagian tubuh manusia, mulai dari rongga mulut, organ genital (vagina), saluran napas, kulit, dan saluran cerna.
"Mikrobiota yang mengandung bakteri baik ini memberikan bonus dan memacu sistem kekebalan dan memproduksi antibodi di saluran cerna. Ini normal terjadi sepanjang hidup manusia. Sejak kapan? Sejak bayi lahir dan berkembang hingga usia 3 tahun. Karena di usia tersebut, anak akan memiliki mikrobiota sejumlah orang dewasa," kata dr. Juffrie dalam webinar bertema 'Optimalkan Imunitas Anak Kelahiran Caesar dengan Mikrobiota Sehat' yang dihelat Danone-Nutriclub belum lama ini.
ADVERTISEMENT
Jadi mikrobiota saluran cerna ini merupakan fondasi untuk imunitas anak, Moms. Perannya sangat besar dalam tubuh si kecil.
Ilustrasi melahirkan dengan operasi caesar. Foto: Shutterstock
Lain halnya dengan bayi yang dilahirkan secara caesar. Alih-alih dari tubuh ibu, bayi yang dilahirkan secara caesar mendapatkan bakteri mikrobiota dari lingkungan rumah sakit. Itu artinya, bakteri baik yang didapatnya lebih sedikit.
Selain itu, pada saat persalinan caesar terjadi ketidakseimbangan mikrobiota dalam sistem gastrointestinal yang memicu risiko terjadinya gangguan imunitas, termasuk alergi terhadap makanan.
Apa artinya? Baik bayi yang dilahirkan secara normal maupun caesar perlu diberi ASI, eksklusif di 6 bulan pertama kehidupannya --bahkan disarankan tetap dilanjutkan hingga 2 tahun disertai pemberian MPASI atau makanan pendamping ASI, Moms. Sebab, ASI dapat meningkatkan asupan mikrobiota yang dapat menjaga fungsi saluran cerna anak.
Ilustrasi ibu menyusui. Foto: Thinkstock

ASI Dapat Menurunkan Risiko Alergi pada Bayi

Lebih lanjut dr. Juffrie menambahkan bahwa ASI memiliki kandungan lebih dari 200 spesies mikroorganisme yang dikenal sebagai probiotik dan prebiotik. Dua kandungan ini sangat baik untuk tubuh anak. Nah, bayi yang dilahirkan secara caesar dapat dipenuhi kebutuhan mikrobiotanya dengan pemberian ASI eksklusif.
ADVERTISEMENT
Selain dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi, kandungan dua mikroorganisme tersebut rupanya juga dapat menurunkan risiko alergi pada bayi. Tak hanya itu, bayi yang mendapatkan ASI secara eksklusif lebih rentan terpapar penyakit.
"Kombinasi probiotik dan prebiotik yang bekerja sinergis dapat membantu kolonisasi bakteri baik dan meningkatkan jumlah bakteri baik pada si kecil yang lahir secara caesar. Hal ini dapat membantu meningkatkan sistem imun selama 2 tahun pertama kehidupannya dan menurunkan risiko alergi pada anak," tutupnya.