Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), berikut tekstur MPASI harus diberikan kepada bayi:
Namun saat memulai naik tekstur, bayi mungkin menolak karena belum terbiasa. Jadi, jangan cepat menyerah, Moms. Sebab, naik tekstur berarti melatih bayi belajar menaklukkan tantangan baru.
Lalu, bagaimana jika saat naik tekstur MPASI bayi justru muntah? Apa yang sebaiknya dilakukan?
ADVERTISEMENT
Penjelasan Ahli soal Bayi Muntah saat Naik Tekstur MPASI
Menurut Ahli Gizi, DR. dr. Tan Shot Yen, M.hum, jika bayi muntah saat naik tekstur MPASI, maka hal tersebut adalah feedback untuk ibu. Berarti ibu harus putar otak, apakah stimulasi oromotor si kecil berjalan baik atau tidak?
Apalagi, naik tekstur MPASI adalah proses belajar bayi. Jadi, ketika bayi muntah saat naik tekstur MPASI, berarti ia sedang belajar. Sebab, bayi tidak bisa langsung jago menelan makanan.
“Enggak bisa ya diandaikan, ‘oh umurnya sudah naik tekstur, bismillah anak ngunyah’. Lah, kalau enggak dilatih, stimulasi, mana bisa? Kayak anak dilempar ke sungai kan enggak bisa otomatis renang kalau enggak pernah belajar renang ya?” jelas dr. Tan saat dihubungi kumparanMOM beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Salah satu stimulasi adalah dengan memberi finger food di akhir bulan ke-7 dan 8, sebelum si kecil naik tekstur. Lalu, bisa juga susutkan air bubur, sebab beberapa bayi sudah tidak mau makan bubur becek, tapi tetap halus lembut.
“Banyak orang tua senang anaknya mangap suap telan. Padahal anaknya kudu berubah dan dilatih (mengunyah menggunakan finger food),” tambahnya.
Sehingga sebelum mulai naik tekstur, ajarkan bayi mengunyah dengan memberikan finger food. Jadi, saat berusia satu tahun, bayi sudah siap makan makanan keluarga.