Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Bayi Sembelit Akibat Kebanyakan Makan Sayur dan Buah, Mungkinkah?
20 Desember 2024 12:29 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Meski begitu, dalam beberapa kondisi, konsumsi sayur dan buah juga perlu diperhatikan agar jumlahnya tidak berlebihan. Terutama pada anak-anak kecil, termasuk bayi, karena konsumsi serat berlebihan bisa memengaruhi sistem pencernaan, salah satunya sembelit.
Sembelit atau konstipasi adalah kondisi seseorang yang mengalami kesulitan untuk buang air besar (BAB) pada bayi. Menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Aisya Fikritama, Sp.A, ciri-ciri sembelit pada bayi antara lain nyeri perut, kesulitan untuk BAB, dan perut kembung.
Dan salah satu yang menyebabkan bayi sembelit adalah kebanyakan makan sayur dan buah. Apa alasannya?
"Bayi yang terlalu banyak makan serat justru akan lebih cepat merasa kenyang. Dan hal ini bisa menutup ruang untuk nutrisi yang lainnya, sehingga bayi dapat berisiko mengalami kekurangan nutrisi dan vitamin lainnya," jelas dr. Aisya kepada kumparanMOM.
ADVERTISEMENT
Dokter yang praktik di Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret itu menyoroti sembelit bisa terjadi jika konsumsi buah dan sayur tidak dibarengi oleh minum air yang cukup.
Ya Moms, serat dalam buah dan sayur membutuhkan cairan yang cukup agar dapat bekerja dengan baik di saluran pencernaan. Kurang minum justru dapat memperparah sembelit yang dialaminya.
"Sembelit terjadi karena serat tidak dapat diproses secara sempurna oleh sistem pencernaan bayi. Nah, apalagi jika serat yang harus dicerna dalam jumlah yang banyak," tutur dia.
Lantas, Bagaimana Seharusnya Sayuran dan Buah-buahan Diberikan pada Bayi?
Orang tua umumnya sudah mulai memperkenalkan sayur dan buah ketika bayi telah berusia enam bulan dan masuk masa makanan pendamping ASI (MPASI).
ADVERTISEMENT
Anda juga memahami bahwa terdapat dua jenis serat, yaitu serat yang tidak larut dan dapat membantu melancarkan pembuangan kotoran atau BAB. Sedangkan serat yang larut dapat membantu menurunkan kolesterol darah dan juga menjaga asupan gula.
Untuk mencegah sembelit mengalami sembelit, Anda perlu tahu berapa banyak kebutuhan serat --yang biasa didapat dari sayur dan buah-- secara tepat dan sesuai usia anak.
"Jadi, pemberiannya tidak perlu berlebihan, karena justru akan menyebabkan menjadi sembelit. Dan seiring bertambahnya usia, maka kebutuhan serat pada anak semakin bertambah," ujar dr. Aisya.
ADVERTISEMENT
dr. Aisya pun merekomendasikan beberapa makanan yang kaya serat dan boleh diberikan kepada bayi seperti gandum dan kacang-kacangan.
Apa yang Harus Dilakukan saat Bayi Mengalami Sembelit?
Ketika bayi mengonsumsi buah dan serat berlebihan, salah satu ciri yang perlu Anda sadari adalah perutnya seperti penuh dengan gas. Jangan panik, karena beberapa cara bisa dilakukan untuk mengatasi sembelit yang dialami si kecil.
"Anda bisa memberikan air putih yang cukup, yang hangat, dan juga menghindari dulu serat pada sayuran seperi kol dan brokoli," ucap dia.
Anda tidak perlu menghilangkan serat dari makanan bayi, namun cobalah untuk mengurangi jumlahnya dulu sambil memulihkan kondisi sembelitnya. Cara lainnya adalah menambahkan aktivitas fisik dan buatlah jadwal makan yang teratur, Moms.
ADVERTISEMENT