Bayi yang Lahir Lewat Operasi Caesar Lebih Berisiko Alergi, Ini Solusinya

24 November 2024 13:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi melahirkan dengan operasi caesar. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi melahirkan dengan operasi caesar. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Beberapa ibu mungkin sudah pernah mendengar informasi soal bayi yang lahir lewat operasi caesar lebih berisiko alergi. Ternyata, menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Ria Yoanita, SpA, hal itu memang benar, Moms.
ADVERTISEMENT
"Bayi itu yang lahir dengan operasi caesar dapat berisiko mengalami alergi karena terjadinya suatu dysbiosis atau ketidakseimbangan dari mikrobiota di dalam usus. Bakteri baik maupun jahatnya itu tidak seimbang," kata dr. Ria kepada kumparanMOM.
Sedangkan bayi yang lahir melalui persalinan pervaginam, dinilai akan lebih stabil atau lebih rendah risiko alerginya. Sebab, saat lahir, bayi akan terpapar oleh bakteri baik lewat vagina ibu. Seperti contohnya lactobacillus atau bifidobacterium.
"Yang mana dia punya peranan penting untuk menjaga saluran cerna atau keseimbangan," ujarnya.
Ilustrasi ibu melahirkan caesar. Foto: martin81/Shutterstock
Ya Moms, hal itu senada dengan penelitian di Swedia yang dipublikasikan di Journal of Allergy & Clinical Immunology pada September 2018.
Riset ini menganalisis sejarah alergi pada lebih dari 1 juta anak yang lahir antara tahun 2001 hingga 2012 di Swedia. Semua anak-anak tersebut telah terdaftar di Swedish Medical Birth Register atau National Patient Register.
ADVERTISEMENT
Dari data ini, para peneliti kemudian membandingkan metode kelahiran, yaitu kelahiran normal atau operasi caesar. Operasi caesar kemudian dibagi menjadi caesar elektif atau tanpa indikasi medis dan operasi caesar karena darurat.
Para peneliti kemudian membandingkan cara-cara kelahiran anak-anak ini dengan alergi makanan yang mereka miliki.
Ilustrasi bekas jahitan operasi caesar. Foto: Shutter Stock
Hasilnya diketahui, setelah 13 tahun, sebanyak 26.732 anak atau sekitar 2,5 persen dari total anak yang diteliti tersebut didiagnosis menderita alergi makanan. Yang menarik, risiko alergi ternyata sedikit lebih tinggi pada anak-anak yang lahir melalui operasi caesar.
Risiko memiliki alergi makanan pada anak-anak yang lahir karena metode caesar elektif 18 persen lebih tinggi, sementara anak-anak yang lahir melalui operasi caesar darurat memiliki peningkatan risiko hingga 21 persen untuk mempunyai alergi makanan ketimbang mereka yang lahir secara normal.
ADVERTISEMENT

ASI Eksklusif Bisa Kurangi Risiko Alergi pada Bayi yang Lahir Caesar

Meski begitu, kata dr. Ria, orang tua tak perlu berkecil hati jika memang harus melahirkan lewat operasi caesar. Apa pun metode persalinannya, setiap ibu pasti punya perjuangannya masing-masing.
Nah Moms, untuk meningkatkan bakteri baik untuk si kecil yang lahir lewat operasi caesar, ibu bisa mengusahakan pemberian ASI eksklusif.
Ilustrasi ibu menyusui. Foto: Shutter Stock
Sebab, ASI ekslusif kaya akan mikrobiota atau bakteri baik yang bisa mencegah risiko alergi serta dampak-dampak lainnya akibat dysbiosis.
Dalam jurnal PubMed, pantauan pada 150 anak dari lahir hingga berusia 17 tahun, juga menemukan bahwa ASI dapat mencegah timbulnya alergi, baik alergi makanan, eksim, maupun alergi pernapasan, selama masa kanak-kanak dan remaja.
ADVERTISEMENT
Hal itu karena, ASI mengandung antibodi sIgA dalam jumlah tinggi. Antibodi jenis ini berperan melapisi permukaan usus bayi yang masih sangat mudah ditembus protein asing. Sehingga, ASI membuat usus menjadi lebih rapat hingga akhirnya tidak mudah ditembus protein asing, Moms.