Beda Benjolan di Payudara Ibu Menyusui dengan Kanker Payudara

11 April 2022 9:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi sakit pada bagian payudara. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sakit pada bagian payudara. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Salah satu penyakit yang penting diwaspadai oleh perempuan adalah kanker payudara. Penyakit ini merupakan kanker yang terbentuk di sel-sel payudara. Gejalanya antara lain muncul benjolan di payudara, keluar cairan berdarah dari puting, dan perubahan tekstur puting.
ADVERTISEMENT
Nah Moms, benjolan payudara terkadang juga dialami oleh ibu menyusui. Hal itu tak jarang membuat mereka khawatir tentang kondisi kesehatan mereka. Untuk itu, perlu dipahami perbedaan benjolan di payudara ibu menyusui dengan kanker payudara.

Perbedaan Benjolan di Payudara Ibu Menyusui dengan Kanker Payudara

Ilustrasi sakit di bagian payudara. Foto: Shutter Stock
Menurut konsultan laktasi BJ Medical Center dr. Wiyarni Pambudi, SpA, ada perbedaan antara benjolan di payudara ibu menyusui dengan kanker payudara.
“Benjolan yang lazim teraba semasa menyusui adalah kelenjar susu atau galaktokel,” jelas dokter yang juga staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara tersebut saat dihubungi kumparanMOM pada Jumat (8/4).
Galaktokel merupakan kelenjar susu yang membentuk kantong berisi ASI. Benjolan tersebut akan mengecil setelah ASI dikosongkan dengan menyusu, memerah ASI, atau memijat payudara.
ADVERTISEMENT
“Jika dibiarkan, bendungan ASI makin bertambah dalam galaktokel dan akan menimbulkan rasa nyeri, bahkan bisa memicu peradangan,” kata dr. Wiryani.
Jika benjolan tersebut disebabkan oleh kantong ASI yang penuh, dr. Wiryani menganjurkan ibu untuk segera menyusui atau mengosongkan kantong ASI-nya agar benjolan itu mereda.
Sementara itu, kasus kanker payudara pada ibu menyusui kemungkinannya hanya sekitar 3 persen. Meskipun risikonya rendah, ibu harus berkonsultasi pada dokter jika khawatir terhadap kondisi kesehatan payudaranya. Hal itu untuk memastikan apakah benjolan tersebut merupakan tanda kanker payudara atau hanya benjolan biasa.
“Pemeriksaan fisik oleh nakes yang kompeten bisa membedakan, ditunjang dengan USG payudara,” pungkas dr. Wiyarni.