Beda Pandangan dengan Mertua soal Mengasuh Bayi, Bagaimana Menghadapinya?

21 Juni 2022 14:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bayi yang Diasuh Kakek dan Nenek Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bayi yang Diasuh Kakek dan Nenek Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Setelah melahirkan, orang tua atau mertua mungkin ingin terlibat dalam mengasuh bayi. Maklum, mereka biasanya sangat bahagia dengan kehadiran cucunya, sehingga ingin terlibat dalam banyak hal.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, perlu dipahami bahwa ilmu parenting terus berkembang. Sehingga, bisa saja ada perbedaan pendapat dengan mertua soal cara mengasuh bayi. Ya Moms, dilansir Motherly, beberapa konflik yang kerap terjadi dengan mertua misalnya, mertua merasa kurang waktu dengan bayi, mempertanyakan pola pengasuhan bayi, hingga melakukan mitos-mitos yang tidak dapat dibuktikan dengan bukti medis.
Kalau sudah begitu, apa yang perlu dilakukan untuk menghindarkan konflik dengan mertua terkait pengasuhan bayi?

Cara Hadapi Perbedaan Pandangan dengan Mertua dalam Mengasuh Bayi

Dikutip dari laman National Childbirth Trust (NCT) UK, Anda dan suami punya peran yang sangat penting dalam memperjelas pola pengasuhan bayi yang baru lahir kepada mertua. Ini beberapa hal yang bisa dilakukan, Moms!
Ilustrasi Bayi yang Diasuh Kakek dan Nenek Foto: Shutter Stock

1. Tetap Bersikap Baik

Meski tidak suka karena pola pengasuhan sering dikritik mertua, tetaplah coba bersikap baik. Jika merasa sudah mulai terjadi perdebatan, ambil napas dalam-dalam dan coba tetap dengarkan pendapat mertua soal pengasuhan bayi. Tapi, bukan berarti Anda melakukan semua saran yang diberikan, ya. Kembali lagi, untuk tetap memastikan kebenarannya lewat ahli atau sumber terpercaya. Yang terpenting, jangan merespons mertua dengan emosi negatif, karena dikhawatirkan justru akan memperburuk suasana.
ADVERTISEMENT

2. Suami Tetap Pegang Kendali

Jika ragu untuk menyampaikan cara mengasuh bayi yang tepat, akan jauh lebih baik suami yang menyampaikan pesan tersebut. Sebab, anak kandung biasanya bisa lebih luwes dalam menyampaikan pendapat ke orang tuanya sendiri. Sebelum itu, pastikan Anda dan suami telah sama-sama kompak dan satu frekuensi.

3. Bersikap Tegas pada Hal-hal Penting

Anda telah memiliki cara mengasuh bayi tersendiri, maka tetaplah konsisten melakukannya. Misalnya, ketika bayi menangis, Anda hanya perlu menggendong dan mengalihkan perhatiannya. Namun saat berkunjung ke rumah mertua, bayi malah terus diberikan layar gadget untuk menenangkannya. Jika sudah seperti itu, tegurlah dengan baik jika memang cara yang dilakukan tidak sesuai.
Ilustrasi bapak mertua dan cucunya. Foto: Shutterstock

4. Pahami Sudut Pandang Mertua

Tidak ada salahnya untuk memahami cara mengasuh bayi dari sudut pandang orang tua atau mertua yang lebih berpengalaman. Bisa jadi ada hal-hal positif yang bisa diambil dan dijadikan referensi dalam mengasuh si kecil kelak.
ADVERTISEMENT

5. Hargai Kepedulian Mertua

Memiliki mertua yang kerap ikut campur urusan mengasuh bayi memang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman. Namun, sebenarnya mereka sangat peduli dengan bayi Anda. Jika mertua sering memberi kritik, cobalah respons dengan sedikit humor atau mengapresiasi kepedulian mertua kepada cucu-cucunya.

6. Beri Tahu Pola Pengasuhan Anda Sendiri

Jika merasa mertua perlu 'dicerahkan' dengan cara Anda merawat bayi, beri tahu ke mertua agar tidak menimbulkan salah paham. Berikan contoh spesifik, misalnya menggendong dengan cara M-shape tidak akan membuat kaki bayi jadi mengangkang. Dan jika perlu, berikan artikel-artikel terkait di internet untuk menguatkan argumen atau ajak mertua saat bayi imunisasi agar bisa dapat penjelasan langsung dari dokter.
Ilustrasi orang tua atau bapak mertua menggendong cucu. Foto: Shutter Stock

7. Fokus pada Hal-hal Menyenangkan

Jika memang konflik sudah cenderung berkurang dan mertua memahami cara Anda mengasuh bayi, maka saatnya kini fokus pada hal-hal yang menyenangkan. Anda juga bisa berterima kasih dan menghargai setiap perbedaan dengan mertua, lalu menjadikannya sebagai pelajaran berharga. Perbedaan pandangan itu biasa terjadi, tetapi ingat bapak dan ibu mertua jugalah kakek neneknya si kecil.
ADVERTISEMENT
Nah Moms, sebenarnya tak sedikit menantu yang cocok dan kompak dengan mertua. Namun, beberapa juga ada yang kurang pas. Sehingga, terkadang menimbulkan perdebatan dengan mertua, apalagi jika tinggal bersama karena frekuensi berinteraksinya lebih sering.
Bagaimana dengan Anda, Moms? Apakah juga tinggal bareng mertua dan bagaimana hubungan Anda bersamanya?
Yuk, ikut diskusi intim bersama para ibu di Mom's Meet Up: Tinggal Bareng Mertua vs Rumah Sendiri. Daftarkan diri Anda di link di bawah ini, Moms.