Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Belum Sepakat soal Menambah Anak dengan Suami, Harus Bagaimana?
16 Februari 2025 10:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ya Moms, suami mungkin ingin segera menambah anak. Namun, bisa saja Anda tidak setuju misalnya atau justru sebaliknya.
Perlu dipahami, ada beberapa hal yang bisa menyebabkan suami atau istri belum mau menambah anak. Mulai dari rencana keuangan, waktu untuk keluarga, tuntutan saat hamil, tidak ada waktu untuk pasangan, hingga tantangan lainnya.
Rencana menambah anak sebaiknya memang disepakati antara suami dan istri. Sebab, pengasuhan anak adalah tanggung jawab ayah dan ibu, sehingga memang perlu didiskusikan bersama.
Lantas, harus bagaimana ya jika pasangan kita tidak sepakat soal rencana menambah anak?
Yang Bisa Dilakukan Bila Suami Istri Tidak Sepakat soal Rencana Menambah Anak
1. Tetap Berpikiran Terbuka
Ingin menambah anak atau tidak, pastikan Anda tetap berpikiran terbuka. Jangan merasa keputusan Anda yang paling benar, sebab harus tetap fokus untuk menyelesaikan masalah ini bersama-sama.
ADVERTISEMENT
Jika memiliki pikiran tertutup dan tidak berusaha memahami perasaan pasangan, maka ia pun sulit untuk terbuka, Moms. Mungkin akhirnya suami tidak jujur dengan mengatakan alasan klise seperti pekerjaan atau uang, padahal mungkin sebenarnya karena tidak ingin kehilangan waktu dan keintiman dengan Anda.
Sehingga seperti dikutip dari Belly Belly, dengan tetap berpikiran terbuka, maka hal itu akan meningkatkan peluang untuk menemukan akar penyebab perasaan Anda dan suami.
2. Cari Tahu Perasaan Sendiri
Sebelum memulai diskusi, coba cari penyebab kenapa Anda merasa ingin atau tidak ingin menambah anak. Jika merasa tidak ingin menambah anak, apakah karena lelah mengurus bayi baru lahir? Atau khawatir dengan keuangan dan kecemburuan si anak sulung?
Namun jika ingin menambah anak, apakah karena menyukai anak kecil? Ingin rumah ramai dengan banyak anak? Atau tidak ingin si anak sulung kesepian di rumah? Intinya luangkan waktu untuk memikirkan alasan di balik perasaan Anda sebelum memulai diskusi dengan suami.
ADVERTISEMENT
3. Luangkan Waktu untuk Diskusi
Perlu dipahami bahwa ini bukan jenis percakapan yang bisa dilakukan sambil mencuci pakaian, menyiapkan makan malam, atau sambil mengasuh anak. Ini adalah diskusi penting yang membutuhkan waktu dan ruang untuk diselesaikan dengan baik. Jadi sisihkan beberapa jam untuk diskusi, dan pastikan sedang berpikiran jernih karena menyangkut masa depan keluarga.
4. Diskusi Tanpa Tekanan
Beri tahu suami bahwa Anda ingin mendiskusikan masalah soal menambah anak. Lalu biarkan suami mengutarakan pendapatnya terlebih dahulu.
Tetapkan beberapa aturan dasar saat diskusi. Misalnya, pastikan sama-sama merasa aman, jujur, dan mampu mengungkapkan perasaan tanpa tekanan apa pun. Begitu juga dengan menghormati pendapat masing-masing.
5. Ubah Pola Pikir
Mungkin akhirnya harus sabar, tidak ada yang tahu kapan suami atau Anda sendiri berubah pikiran. Jadi jangan terlalu cepat menyimpulkan akhir dari diskusi. Menurut Psikoterapis, Michele Paiva, lebih baik jangan langsung berasumsi.
ADVERTISEMENT
“Jangan berasumsi ‘tidak sekarang’ atau ‘sekarang, tidak’ berarti ‘tidak akan pernah’,” jelas Michele seperti dikutip dari Parents.
Sehingga coba ubah pola diskusi dengan mengubah sudut pandang masing-masing. Mungkin akhirnya, suami atau bahkan Anda bisa mengubah pikiran dan akhirnya sepakat soal menambah anak atau tidak.