Benarkah Anak Masih Mengompol karena Kandung Kemihnya Lemah? Ini Kata Dokter!

31 Desember 2024 14:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak mengompol. Foto: wk1003mike/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak mengompol. Foto: wk1003mike/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Toilet training umumnya sudah bisa dilakukan ketika anak memasuki usia 18 bulan. Metode ini dilakukan untuk membantu anak mengenali tanda-tanda buang air kecil (BAK) atau buang air besar (BAB), sehingga kelak mereka bisa melakukannya sendiri secara bertahap hingga bisa dilepas secara mandiri.
ADVERTISEMENT
Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Tumbuh Kembang Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. Meitha P.E. Togas, SpA(K) menyebut, toilet training tidak sekadar untuk membuat anak mengenal tanda-tanda BAK dan BAB, tetapi juga diharapkan bisa mengajarkan anak tentang cara membersihkan diri dan memakai celana secara mandiri.
"Misalnya, begitu anak merasakan sensasi ingin BAK, dia akan ke toilet, duduk, buang air kecil, setelah itu membersihkan diri sendiri, menyiram toilet, dan cuci tangan, dan seterusnya. Sehingga dia bisa menjalani rantai perilaku tersebut," ujar Dr. Meitha dalam Media Briefing: Mengenalkan Toilet Training pada Anak, pada Selasa (24/12).
Ilustrasi balita melakukan toilet training. Foto: Yaoinlove/Shutterstock
Ia mengungkapkan, hasil dari toilet training secara umum ada dua. Pertama, kontinensia atau kondisi anak sudah mampu mengenali sensasi eliminasi. Kedua, penguasaan seluruh rantai perilaku yang menyertai kunjungan toilet. Sehingga, hasil akhirnya akan berfokus pada anak bisa pergi ke toilet sendiri.
ADVERTISEMENT
Di tengah proses toilet training, wajar bila si kecil masih mengompol karena pengenalan tanda-tanda ingin buang air kecil belum sempurna. Tetapi, benarkah anak yang masih terus mengompol meski sudah toilet training disebabkan oleh kandung kemihnya lemah?
Simak penjelasan selengkapnya dari dokter di bawah ini!

Tanggapan Dokter soal Anak Mengompol Sembarangan Tanda Kandung Kemih Lemah

Apakah kebiasaan anak masih mengompol karena belum berhasil melakukan toilet training merupakan sebuah masalah? Dr. Meitha mengingatkan ada berbagai faktor yang membuat anak masih mengompol. Yang salah satunya adalah karena kandung kemihnya lemah.
"Kalau misalnya anak itu tidak bisa menahan ngompolnya, harus dicari tahu juga apakah ada kelemahan pada kandung kemih atau tidak. Misalnya, jika semua proses sudah dilakukan, tetapi anak ini terlihat sudah berusaha tapi tetap tidak bisa, periksa lebih lanjut. Mungkin ada kelemahan medis yang perlu diperhatikan," tuturnya.
Ilustrasi Anak Mengompol. Foto: Shutterstock
Senada dengan Dr. Meitha, dokter spesialis anak dr. Reza Fahlevi, Sp.A(K), mengungkapkan idealnya batas maksimal anak masih mengompol adalah di saat usianya memasuki 5 tahun. Artinya, apabila di atas 5 tahun anak belum juga bisa 'lulus' toilet training, maka kemungkinan ia akan mengalami berbagai masalah ketika sudah beranjak besar.
ADVERTISEMENT
"Nahm yang perlu kita khawatirkan ada saluran kemih itu kalau di atas 5 tahun anak itu masih terus mengompol. Ada kondisi medis tertentu, sebaiknya dikonsultasikan ke spesialis anak," kata dr. Reza.
Pemeriksaan ini umumnya dilakukan untuk mengetahui kekuatan kandung kemih anak. Sehingga dapat dinilai apakah ada masalah atau tidak, sebelum nantinya diberi penanganan lebih lanjut.
"Tapi kalau masih di bawah 2 tahun, atau masih bocor itu masih hal yang wajar diproses toilet training itu sendiri," pungkas dr. Reza.