Benarkah Bayi yang Mendapat ASI Tak Perlu Imunisasi?

26 April 2019 10:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin dan imunisasi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin dan imunisasi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
ASI atau menyusui kerap menjadi alasan sebagai orang tua yang menolak imunisasi. Mereka percaya bahwa ASI saja cukup untuk melindungi kekebalan tubuh buah hatinya sehingga imunisasi tidak perlu diberikan lagi. Benarkah begitu?
ADVERTISEMENT
Menurut Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof. DR. dr. Soedjatmiko , SpA (K), Msi, sangat tidak tepat bila bayi tidak mendapat imunisasi karena alasan pemberian ASI dianggap sudah cukup. ASI saja tidak cukup untuk melindungi bayi, Moms! Si kecil juga perlu mendapatkan imunisasi untuk meningkatkan kekebalan tubuhnya dari penyakit yang dapat berakibat sakit berat, kecacatan dan kematian.
"Imunisasi berperan penting untuk melindungi bayi dan anak dari berbagai penyakit karena dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi dan anak agar mampu melawan penyakit-penyakit menular yang berbahaya. Anak yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap berpotensi tidak memiliki kekebalan spesifik terhadap suatu penyakit sehingga dapat menyebabkan sakit berat, cacat bahkan meninggal," Prof. Soedjatmiko menjelaskan pada kumparanMOM (22/4).
ilustrasi menyusui bayi Foto: Thinkstock
Pemberian imunisasi disertai dengan pemenuhan nutrisi yang tepat, kata dr. Soedjatmiko, bersama-sama dapat mencegah penyakit dan mendukung tumbuh kembang bayi yang optimal.
ADVERTISEMENT
Perlindungan yang bersifat spesifik terhadap penyakit-penyakit berbahaya hanya didapatkan melalui imunisasi, karena imunisasi bisa merangsang kekebalan spesifik yang efektif mencegah penyakit berat.
Sedangkan, perlindungan kesehatan yang bersifat umum memang bisa diperoleh melalui ASI, juga dari MPASI dengan nutrisi yang lengkap dan seimbang. Tak cuma itu, perilaku hidup bersih sehat seperti mencuci tangan dengan sabun, menggunakan air bersih untuk memasak, minum, mandi serta menjaga kebersihan badan, pakaian, mainan, rumah dan lingkungan.
Karena itu, demi melindungi si kecil secara optimal dan menyeluruh, sangat diperlukan.
"Pemberian imunisasi yang lengkap harus dibarengi dengan asupan nutrisi yang lengkap dan seimbang. Anak yang kekurangan nutrisi berpotensi mengalami penurunan kemampuan kognitif dan rentan terinfeksi penyakit menular," katanya.
Ilustrasi vaksin dan imunisasi. Foto: Shutterstock
Sekarang sudah jelas ya, Moms. ASI saja tidak cukup untuk melindungi kekebalan tubuh anak. Si kecil perlu mendapat imunisasi lengkap sejak bayi. Apabila imunisasi bayi sudah lengkap, dilanjutkan dengan imunisasi balita, sesuai usia sekolah dan juga remaja.
ADVERTISEMENT
"Hasil imunisasi pada saat bayi dan balita kekebalannya akan menurun. Oleh karena itu pada usia sekolah dan remaja harus dilanjutkan imunisasi yang sesuai dengan rekomendasi kementrian kesehatan dan IDAI," tutup Prof. Soedjatmiko.
---------------------------------------------------------------------
kumparanMOM mendukung penuh Pekan Imunisasi Dunia dengan menyiapkan puluhan artikel tentang imunisasi sepanjang minggu ini khusus untuk Anda, Moms.
Baca semuanya dengan mengikuti topik Pekan Imunisasi Dunia dan jangan lupa sebarkan pada seluruh keluarga dan teman-teman Anda, ya.