Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Benarkah Gondongan Bisa Pengaruhi Kesuburan Anak? Ini Penjelasan Dokter!
5 Desember 2024 14:04 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Studi menyebut sekitar 85 persen kasus gondongan terjadi pada masa anak-anak di bawah usia 15 tahun. Dengan proporsi paling tinggi pada anak berusia 5-9 tahun.
Nah Moms, dalam beberapa waktu terakhir, kasus gondongan pada anak-anak sedang merebak lagi. Meski bisa sembuh dengan sendirinya, gondongan ternyata berisiko memengaruhi reproduksi anak.
Penjelasan Dokter soal Gondongan pada Anak Bisa Sebabkan Masalah Kesuburan
Gondongan atau parotitis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus paramyxovirus, dengan gejala awal yang muncul seperti demam dan pembengkakan kelenjar ludah.
Menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Aisya Fikritama, Sp.A, penyakit gondongan bisa berisiko menyebabkan gangguan reproduksi pada anak di kemudian hari karena virus dapat menyerang buah zakar atau testis. Bila sampai terserang pada bagian tersebut, dikhawatirkan bisa mengganggu kualitas sperma.
"Sekitar 20 persen komplikasi dari gondongan ini bisa menyebabkan orchitis atau peradangan pada buah zakar atau testis. Komplikasi yang ringan menyebabkan peradangan pada buah zakar dan bisa mengganggu kualitas sperma dan produksi sperma bisa terhenti selama 6 bulan sampai satu tahun," ungkap dr. Aisya.
ADVERTISEMENT
Dokter yang praktik di RS Universitas Sebelas Maret itu menyebut, gondongan yang menyerang testis biasanya akan ditandai dengan gejala nyeri pada buah zakar.
Lantas, apa yang harus dilakukan orang tua untuk mencegah atau meminimalisir risiko masalah kesuburan pada anak akibat gondongan?
Umumnya, jika anak masih memiliki daya tahan tubuh yang baik, maka gondongan akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1-2 minggu.
"Pastikan anak mendapat istirahat yang cukup, makan makanan yang bergizi, terutama makanan yang lunak supaya mengurangi rasa nyeri pada saat mengunyah. Kemudian berikan kompres air hangat di area yang bengkak atau terasa nyeri," tutur dia.
Jangan lupa untuk memperbanyak minum air putih dan bila perlu mengonsumsi obat-obatan yang dapat meredakan rasa nyeri. Bila si kecil mengalami gejala lain saat mengalami gondongan, segera bawa ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.
ADVERTISEMENT
Selain itu, yang tidak kalah penting adalah pastikan anak mendapat imunisasi MMR (Mumps, measles, dan rubella) saat anak berusia 18 bulan, kemudian dilanjutkan pemberiannya di usia 5-7 tahun.