Benarkah Kejang Demam Bisa Ganggu Kecerdasan Anak?

30 September 2019 12:30 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Anak Demam pada Malam Hari Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anak Demam pada Malam Hari Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Demam pada anak, apalagi hingga menimbulkan kejang memang bisa membuat orang tua sangat khawatir. Wajar saja, saat kejang demam terjadi, mata anak kadang mendelik, tubuhnya kaku-kelojotan bahkan mungkin lidahnya tergigit. Selain itu, orang tua juga khawatir dampak kejang demam pada anak bisa mempengaruhi kecerdasannya di kemudian hari.
ADVERTISEMENT
Tapi benarkah hal itu?
Perlu Anda tahu bahwa kejang demam pada anak terjadi secara mendadak. Demam sendiri dapat disebabkan karena infeksi bakteri atau virus, misalnya infeksi saluran pernapasan atas. Hingga saat ini belum diketahui secara pasti kenapa demam dapat menyebabkan kejang pada anak. Namun, penyebab kejang demam pada anak diduga akibat genetik.
Ilustrasi anak sakit demam Foto: Shutterstock
Dalam laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Amanda Soebadi, Sp.A, menjelaskan bahwa kejang demam pada anak tidak berpengaruh terhadap perkembangan atau pun kecerdasan otak anak di kemudian hari. Sebagian besar anak yang pernah mengalami kejang demam juga akan tumbuh dan berkembang secara normal tanpa adanya kelainan seperti epilepsi misalnya.
Angka terjadinya epilepsi pada anak yang pernah mengalami kejang demam hanya berkisar sekitar 5 persen, Moms. Itu pun biasanya terdapat faktor risiko lain pada anak-anak yang mengalaminya. Oleh karena itu, sebagian besar anak dengan kejang demam tidak memerlukan bermacam pemeriksaan seperti rekam otak atau elektroensefalografi (EEG) atau CT scan.
ADVERTISEMENT
"Walau tampak menakutkan, umumnya kejang demam tidak berbahaya, tidak merusak otak, tidak mengganggu kecerdasan anak, dan akan menghilang sendiri seiring bertambahnya usia. Dengan demikian, tidak perlu terlalu khawatir apabila buah hatinya mengalami kejang demam," kata dr. Amanda.
Ilustrasi Anak Demam Foto: Shutterstock
Biasanya kejang demam menghilang dengan sendirinya setelah anak berusia 5-6 tahun. Meski begitu, sebagai orang tua Anda perlu mencegah hal ini agar tidak menimpa si kecil.
Bagaimana caranya?
Cara pertama adalah dengan menurunkan suhu tubuh anak terlebih dahulu saat demam terjadi. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan obat penurun panas, misalnya parasetamol atau ibuprofen. Kompres anak dengan air hangat pada dahi, ketiak, dan lipatan siku juga dapat membantu.
Ilustrasi anak sakit. Foto: Shutterstock
Namun, apabila dengan cara-cara itu tidak berhasil mencegah kejang demam pada anak, Anda bisa melakukan beberapa hal di bawah ini:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT