Benarkah Konsumsi Pisang Bisa Sebabkan Sakit Kepala pada Bayi?

3 Agustus 2022 15:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi makan pisang. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi makan pisang. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pisang jadi salah satu buah yang boleh dikonsumsi bayi sejak awal pemberian MPASI di usia 6 bulan. Rasa manisnya yang lezat biasanya sangat disukai si kecil, Moms.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pisang juga mengandung banyak nutrisi yang baik untuk tumbuh kembang bayi, seperti karbohidrat, vitamin A, B, C, dan folat. Kandungan serat di dalam pisang juga baik untuk kesehatan sistem pencernaan bayi, karena dapat menumbuhkan bakteri baik pada usus si kecil.
Meski begitu, ada yang bilang kalau mengonsumsi pisang bisa menyebabkan bayi sakit kepala. Wah, benar enggak, ya?

Mitos atau Fakta Pisang Bisa Sebabkan Sakit Kepala pada Bayi?

Ilustrasi bayi makan pisang. Foto: Shutter Stock
Moms, selain memiliki banyak nutrisi yang baik untuk kesehatan dan tumbuh kembang bayi, pisang juga mengandung senyawa kimia yang disebut tyramine. Mengutip Mom Junction, senyawa ini dapat menimbulkan penyempitan atau pelebaran pembuluh darah yang bisa memicu sakit kepala.
Orang dewasa, anak-anak, hingga bayi yang sensitif terhadap kandungan tyramine bisa saja mengalami migrain atau sakit kepala sebelah jika mengonsumsi pisang terlalu banyak. Sementara itu, penelitian menunjukkan, konsumsi pisang dalam jumlah wajar biasanya tidak menimbulkan gejala masalah kesehatan, kecuali jika si kecil mempunyai alergi.
ADVERTISEMENT
Jadi, Anda tidak perlu ragu untuk memberikan pisang sebagai menu MPASI untuk si kecil. Namun, tetap penting bagi orang tua untuk memperhatikan kondisi bayi setelah mengonsumsi pisang untuk mewaspadai kemungkinan munculnya gejala sakit kepala.
Ilustrasi bayi sakit kepala. Foto: Getty Images
Bayi yang sakit kepala menunjukkan gejala, seperti tangannya yang terus berusaha meraih kepala, membenturkan kepala, lebih mudah marah dan rewel. Tapi, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh beberapa hal lain, seperti lapar, stres, sinus, sakit telinga, juga bagian dari tumbuh kembang bayi yaitu, masa tumbuh gigi.
Oleh karena itu, sebelum khawatir berlebihan, ada baiknya orang tua mengidentifikasi kemungkinan penyebab dan gejala bayi mengalami sakit kepala. Orang tua juga bisa membantu meringankan nyeri kepala bayi dengan perawatan sederhana di rumah, seperti memastikan bayi terhidrasi, mengompres kepala bayi, serta memberikan sentuhan atau pelukan agar si kecil tetap tenang.
ADVERTISEMENT