Benarkah Ovulasi Sebabkan Nyeri Punggung dan Pinggul?

7 Februari 2024 14:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Benarkah Ovulasi Sebabkan Nyeri Punggung dan Pinggul? Foto: ViDI Studio/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Benarkah Ovulasi Sebabkan Nyeri Punggung dan Pinggul? Foto: ViDI Studio/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masa ovulasi merupakan proses pelepasan sel telur dari ovarium, yang biasanya terjadi 14 hari sebelum hari pertama ibu mengalami menstruasi berikutnya. Selama masa ovulasi, tidak jarang menimbulkan ketidaknyaman pada tubuh ibu. Anggota tubuh yang biasanya merasakan sakit adalah bagian punggung dan panggul.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Forbes Health, seorang dokter di Reproductive Medicine Associates, New York, Lucky Sekhon, mengungkapkan bahwa siklus ovulasi memiliki beberapa gejala yang mempengaruhi tubuh perempuan. Tetapi tenang saja, karena kondisi ini normal terjadi sebagai tanda akan datangnya menstruasi atau pun kehamilan.
“Jika sel telur dibuahi oleh sperma, sel telur tersebut perlahan-lahan akan berkembang menjadi embrio dalam waktu seminggu, lalu menuju ke rahim tempat sel telur tersebut dapat ditanamkan dan tumbuh menjadi kehamilan,” kata Dr. Lucky.
Namun, siklus ovulasi bisa menjadi tantangan tersendiri bagi wanita yang memiliki menstruasi tidak teratur. Mengingat siklus menstruasinya berubah-ubah, maka periode ovulasi pun juga tidak menentu.
Ilustrasi sakit ovulasi. Foto: Kmpzzz/Shutterstock

Apa Tanda dan Gejala Ovulasi?

Menurut banyak pakar, ada beberapa tanda-tanda fisik yang dapat terlihat saat seorang perempuan sedang mengalami masa ovulasi. Apa saja?
ADVERTISEMENT
1. Perubahan Lendir Serviks
Beberapa ibu mengalami peningkatan lendir serviks, yakni cairan lengket yang memicu kelembaban selama ovulasi. Peningkatan lendir serviks sendiri merupakan tanda peningkatan hormon estrogen sebelum ovulasi.
Kemunculan lendir serviks dapat bervariasi sepanjang siklus. Namun, pada puncaknya, sering kali dapat terlihat lewat keluarnya cairan pucat yang tampak kental atau mirip putih telur mentah.
2. Kenaikan Suhu Basal Tubuh
Suhu basal tubuh merupakan temperatur saat tubuh dalam kondisi istirahat. Ketika memasuki masa ovulasi, suhu basal tubuh Anda biasanya akan mengalami sedikit peningkatan, kurang lebih sekitar 0,5 derajat celcius. Tanda-tanda ovulasi semakin kuat jika suhu tubuh yang lebih tinggi tetap stabil selama tiga hari atau lebih.
Ilustrasi ibu menyusui nyeri punggung. Foto: Shutter Stock
3. Kram Panggul
Beberapa wanita juga mungkin mengalami kram panggul. Rasa tak nyaman ini timbul terutama di sisi ovarium tempat terjadinya ovulasi. Kram muncul saat sel telur keluar dari folikel berisi cairan.
ADVERTISEMENT
Pakar menyebut, proses ini berpotensi menimbulkan kram hebat di satu sisi perut bagian bawah atau panggul yang disebut mittelschmerz.
4. Perubahan Payudara
Nyeri payudara juga menjadi salah satu tanda ovulasi. Hal ini disebabkan oleh peningkatan progesteron yang terjadi setelah ovulasi.
5. Pembengkakan Vulva
Selain itu, hormon progesteron mengakibatkan pembengkakan vulva, yang terjadi di bagian luar alat kelamin. Penelitian menunjukkan bahwa ini mungkin terjadi bersamaan dengan keluarnya lendir di serviks dan suhu basal tubuh.
6. Sakit Punggung
Peningkatan hormon-hormon selama ovulasi bisa jadi tanda sakit yang dialami punggung ibu saat masa tersebut. Beberapa orang mungkin mengalami masalah pada ligamen dan nyeri punggung. Nyeri ini terjadi akibat pergeseran tulang belakang.