Benarkah Penggunaan Popok Bikin Kulit Bayi Ruam?

18 Oktober 2019 11:56 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Popok bayi sekali pakai. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Popok bayi sekali pakai. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ruam pada kulit bayi atau yang dikenal ruam popok adalah kondisi kulit meradang serta dapat menimbulkan rasa gatal dan panas. Hal ini dapat membuat si kecil rewel, karena ia merasa tidak nyaman akan kondisi itu.
ADVERTISEMENT
Disebut ruam popok karena seringnya berada di sekitar area bokong serta selangkangan bayi yang tertutup popok. Beberapa orang tua menganggap ruam ini terjadi karena kualitas popok yang dianggap kurang baik. Tapi benarkah demikian?
Dokter spesialis anak, dr. Farabi El Fouz mengatakan, sebenarnya bukan karena merek popok bayi yang tidak bagus, tapi ada penyebab tertentu yang bisa menyebabkannya, Moms. Di antaranya bisa karena si kecil yang memang mewarisi alergi dari gen keluarga.
Ilustrasi bayi pakai popok Foto: Shutterstock
"Bisa saja anak memiliki masalah alergi terhadap bahan tertentu sehingga mengiritasi kulit. Jika ayahnya mengidap alergi, sekitar 20-40% anaknya pasti juga alergi, atau kalau ayah-ibunya pengidap alergi, ada kemungkinan 40-60% anaknya juga alergi. Tapi masih ada kemungkinan 20% juga anak mengidap alergi walaupun ayah dan ibunya tidak memiliki alergi," kata dr. Farabi dalam talkshow soft launching 'Popok Bayi Athari' di Rumah Sakit Islam Jakarta, Pondok Kopi, Rabu (16/10).
ADVERTISEMENT
Alasan lainnya, bisa juga akibat orang tua yang kurang pengetahuan tentang penggunaan popok yang benar. Misalnya Anda lupa ganti popok bayi secara berkala, sering malas mengganti popok sebelum penuh atau bocor, membiarkan anak menggunakan popok seharian karena malas membersihkan urine dan feses si kecil, serta tidak mengenalkan dan mengajari toilet training pada balita.
"Saya sering mendapat kasus seperti ini. Ibu malas mengganti popoknya dan menunggu penuh sampai bocor baru ganti, ada juga sampai menggunakannya seharian sebab dipikirnya tahan lama kan," ucapnya.
Ilustrasi memilih popok sekali pakai Foto: Shutterstock
Selain itu, kata dr. Farabi, banyak ibu baru yang belum memahami bahwa frekuensi buang air kecil setiap bayi berbeda-beda, tergantung berat badan, dan ASI atau air yang dikonsumsinya setiap hari. Jadi tidak bisa disamakan antara bayi satu dengan bayi lainnya, bisa saja ada yang harus sering ganti atau jarang mengganti popok.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, kerap orang tua yang menyamakan bayinya dengan bayi lain, jadi merasa malas mengganti popok si kecil. Padahal bila kulit terus menerus lembap karena urine atau feses itu gampang menyakiti kulit bayi lho, Moms.
Ilustrasi bayi ganti popok. Foto: Shutterstock
"Kalau terlalu lama menggunakan popok yang penuh urine dan feses, atau popok yang digunakan tak memiliki kualitas baik, akan menyebabkan kelainan kulit, infeksi, atau bahkan bakteri yang ada dalam feses itu bisa masuk ke saluran kencingnya," kata dokter yang berpraktek di Rumah Sakit Umum Bunda Margonda ini.
Lantas apakah popok bayi akan membahayakan kulit bayi? Sebenarnya popok tidak membahayakan kulit bayi jika digunakan secara tepat. Popok baru bisa menyebabkan masalah bila digunakan terlalu lama, kulit yang sudah ruam lalu bersentuhan dengan popok basah karena air seni dan feses, serta kulit si kecil yang tergolong sensitif dan bahan iritan pada cocok yang tidak cocok bagi si kecil. Sehingga, orang tua perlu cermat mengetahui yang terbaik bagi buah hatinya.
ADVERTISEMENT