Berat Badan Ibu Hamil Rendah, Apakah Bahaya?

17 September 2023 18:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Ibu Hamil Menimbang Berat Badan.
 Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ibu Hamil Menimbang Berat Badan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kenaikan berat badan menjadi salah satu dampak umum saat hamil. Berat badan yang naik pada angka normal berperan penting mendukung tumbuh kembang bayi di dalam kandungan. Sebaliknya, berat badan yang kurang saat hamil dapat memengaruhi janin Anda, Moms.
ADVERTISEMENT
Menurut dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dr. Andrew Yurius Christian, SpOG., ada kategori tertentu yang menandakan kenaikan berat badan ibu berlebihan atau justru kurang seperti berikut ini:
BB underweight (BMI <18.5) peningkatan BB 12-18kg.
BB ideal (BMI 18.5-22.9) peningkatan BB 11-16kg.
BB overweight (BMI 23-24.9) peningkatan BB7-11kg .
BB Obesitas (BMI >=25) peningkatan BB 5-8kg
Lantas, apa dampaknya jika kenaikan berat badan ibu hamil tidak sesuai standar?

Bahayanya Jika Berat Badan Ibu Hamil Kurang

Ilustrasi Ibu Hamil Menimbang Berat Badan. Foto: Shutterstock
Ahli diet di Center of Fetal Medicine, Emily Mitchell mengatakan, penyebab ibu hamil sulit menaikkan berat badan biasanya karena masalah kelelahan. Hal ini menyebabkan berbagai risiko, mulai dari pemulihan pasca persalinan yang lebih lama hingga kekurangan gizi.
ADVERTISEMENT
“Wanita yang kesulitan menambah berat badan selama kehamilan maka pemulihan pasca persalinannya akan lebih lama dan mungkin membahayakan kesehatan tulang mereka. Mereka juga berisiko lebih tinggi mengalami kekurangan gizi seperti anemia,” kata Mitchell seperti dikutip dari Very Well Family.
Masalah berat badan ini biasanya lebih sering dialami ibu hamil pada trimester pertama. Ini terjadi karena kebanyakan ibu hamil mengalami morning sickness yang membuat mereka kesulitan untuk makan. Namun pada masa ini berat badan yang belum naik signifikan tidak terlalu menjadi masalah karena kebutuhan nutrisi janin juga masih sedikit. Kendati demikian, ibu hamil tetap perlu memastikan asupan nutrisinya terjaga misalnya dengan meminta rekomendasi vitamin pada dokter kandungannya.
Sementara itu, kenaikan berat badan yang sedikit pada trimester kedua dan ketiga perlu mendapatkan perhatian. Sebab penelitian menunjukkan, ibu hamil yang kekurangan berat badan pada masa tersebut dapat meningkatkan risiko kelahiran bayi prematur atau persalinan caesar. Kemudian bayi yang lahir prematur cenderung memiliki berat badan rendah sehingga lebih berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan di kemudian hari seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, hingga diabetes.
ADVERTISEMENT

Setiap Ibu Memiliki Body Fat yang Berbeda

perut ibu hamil Foto: Shutterstock
Moms, meski Anda khawatir soal berat badan yang tak kunjung naik, tapi menurut dr. Andrew, setiap orang memiliki persentase body fat yang berbeda-beda. Oleh karenanya, wajar saja jika beberapa ibu memiliki tubuh yang tetap kecil meski sedang hamil.
“Yang terpenting adalah berat badan janin meningkat sesuai dengan usia kehamilannya,” ujar dr. Andrew.
Sementara, jika tubuh ibu dan perut ibu yang bertambah besar namun tidak disertai dengan peningkatan berat janin justru perlu diwaspadai. Bisa jadi hal ini menandakan adanya masalah pada janin atau kesehatan ibu sendiri. Jadi, pastikan Anda rutin melakukan pemeriksaan kehamilan agar kondisi bayi di dalam rahim bisa terpantau dengan baik.