Berbagai Kontrasepsi Non-Hormonal yang Bisa Jadi Pilihan serta Plus Minusnya

14 Mei 2023 11:43 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Berbagai Kontrasepsi Non-Hormonal yang Bisa Jadi Pilihan serta Plus Minusnya. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Berbagai Kontrasepsi Non-Hormonal yang Bisa Jadi Pilihan serta Plus Minusnya. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sedang galau ingin memakai kontrasepsi jenis apa, Moms? Banyak faktor yang membuat wanita perlu mempertimbangkan kontrasepsi mana yang tepat untuk dipakai untuk mencegah kehamilan. Tentunya, sesuai kebutuhan dan kondisi kesehatan masing-masing.
ADVERTISEMENT
Anda mungkin juga mendengar dari orang-orang di sekeliling yang sudah menggunakan berbagai jenis KB, begitu juga efek sampingnya. Misalnya, beberapa KB hormonal yang dapat menyebabkan efek samping seperti pusing, jadwal menstruasi yang berantakan, perubahan suasana hati, hingga memperburuk jerawat.
Bagi sebagian wanita, berbagai efek samping dari kontrasepsi hormonal membuat mereka ingin beralih. Lalu pada akhirnya, beberapa wanita memilih kontrasepsi non-hormonal. Apa itu?
Dikutip dari Firstcry Parenting, KB non-hormonal adalah kontrasepsi yang bekerja dengan tidak mengganggu joron wanita. Ya Moms, bentuk kontrasepsi ini tidak menggunakan ormon apa pun untuk mencegah kehamilan. Sebaliknya, kontrasepsi tersebut menggunakan berbagai metode secara fisik untuk mencegah sperma mencapai sel telur.

Kelebihan dan Kekurangan Kontrasepsi Non-hormonal

Nah Moms, kontrasepsi non-hormonal juga tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Bila Anda berencana menggunakan KB jenis ini, yuk pahami plus minusnya!
Ilustrasi Kondom Foto: shutterstock
Kelebihan Kontrasepsi Non-Hormonal
ADVERTISEMENT
Kekurangan Kontrasepsi Non-hormonal

Berbagai Jenis Kontrasepsi Non-hormonal yang Bisa Jadi Pilihan

1. Kondom
Siapa yang tidak mengetahui kondom? Ya Moms, kondom adalah salah satu jenis kontrasepsi paling populer untuk digunakan. Jika digunakan dengan tepat, kondom efektif hingga 82 persen untuk mencegah kehamilan. Tidak hanya mencegah sperma masuk, kondom juga dapat melindungi pasangan dari penyakit menular seksual dan infeksi. Harganya pun terjangkau!
ADVERTISEMENT
Kebanyakan kondom digunakan oleh pria, tetapi ada juga kondom yang diperuntukkan untuk wanita. Kondom juga tersedia dalam berbagai jenis warna, tekstur, dan rasa. jadi, pilihlah sesuai kebutuhan masing-masing.
2. Spermisida
Ilustrasi Spermisida untuk Membunuh Sperma. Foto: kumparan
Spermisida adalah kontrasepsi berbentuk gel, busa, atau krim yang berfungsi untuk membunuh sel sperma. Namun, spermisida harus digunakan bersamaan dengan kontrasepsi jenis lain agar lebih efektif. Sebab, bila hanya spermisida yang digunakan, efektivitasnya hanya sekitar 70 hingga 80 persen.
Cara penggunaannya adalah busa atau gel tersebut disemprotkan ke dalam vagina beberapa menit sebelum melakukan hubungan seksual. Umumnya, kontrasepsi jenis ini tidak memiliki efek samping. Namun, bagi beberapa wanita bisa menyebabkan iritasi. Jadi, pastikan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu apakah cukup aman digunakan sesuai kondisi tubuh Anda.
ADVERTISEMENT
3. Spons
Kontrasepsi spons adalah plastik yang dimasukkan ke dalam vagina untuk mencegah sperma masuk ke area serviks. Tetapi, metode ini hanya bisa sekali pakai dan harus digunakan bersama spermisida agar efektivitasnya semakin baik.
Spons bisa dimasukkan ke dalam vagina sesaat sebelum atau bahkan 24 jam sebelum berhubungan seks. Namun, Anda harus melepasnya dalam waktu enam jam setelah bercinta.
Namun, beberapa wanita bisa kurang nyaman menggunakan spons, apalagi bagi mereka yang alergi terhadap zat-zat kimia yang terkandung di dalamnya. Untuk efektivitasnya sendiri berkisar 60 hingga 80 persen.
4. Diagfragma
Diafragma berbentuk seperti mangkok silikon berukuran kecil yang dimasukkan ke vagina untuk menutup serviks dan mencegah sperma masuk. Ini juga paling efektif bila dikombinasikan dengan spermisida, karena sperma yang tellah terbunuh akan tertahan pada alat tersebut.
ADVERTISEMENT
Efektivitas diafragma sendiri antara 88 hingga 94 persen bila digunakan degan cara yang tepat. Namun kelemahannya adalah diafragma harus dikeluarkan selama Anda menstruasi, dan tidak bisa melindungi wanita dari penyakit atau infeksi menular seksual.
5. IUD
Ilustrasi KB IUD. Foto: Yashkin Ilya/Shutterstock
Alat kontrasepsi berbahan tembaga dan berbentuk huruf T ini juga menjadi pilihan ibu-ibu. Ya Moms, IUD juga ada yang tersedia dalam jenis non-hormonal, lho! Alat ini berfungsi untuk membunuh sperma saat hendak memasuki rahim dan saluran tuba. Tingkat keberhasilan penggunaan IUD mencapai 99 persen.
6. Metode Kalender
Nah, metode ini tidak memerlukan alat sama sekali. Anda hanya bermodalkan memetakan siklus menstruasi dan masa subur. Wanita yang menstruasinya teratur cenderung lebih mudah memprediksi hari ovulasinya. Sehingga, Anda bisa memprediksi kapan ovulasi terjadi dan menggunakan kondom saat berhubungan seks. Tetapi, cara ini mungkin agak sulit diterapkan pada wanita dengan jadwal menstruasi yang tidak teratur.
ADVERTISEMENT
7. Sterilisasi
Dan terakhir ada sterilisasi yang bersifat permanen, Moms. Jadi, bila Anda sudah tidak berencana memiliki anak lagi alias 'tutup pabrik', metode sterilisasi bisa menjadi pilihan. Nantinya, dokter akan menutup permanen saluran tuba Anda sehingga tidak lagi bisa dilalui sperma.