Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Meski demikian, momen ini juga kerap dikhawatirkan para ibu—khususnya mereka yang baru pertama kali memiliki buah hati. Tidak sedikit mereka menghadapi kesulitan di awal periode setelah persalinan .
Ada beberapa kasus ibu mengalami kendala seperti keluarnya ASI yang sedikit atau bahkan tidak keluar sama sekali. Dilansir dari National Library of Medicine, sebuah studi menemukan, sekitar 70,3 persen ibu mengalami kesulitan menyusui mulai dari masalah puting susu, produksi ASI rendah, nyeri, hingga pelekatan tidak efektif
Kesulitan sebagian besar terjadi dalam bulan pertama setelah melahirkan. Situasi ini dapat menyebabkan ibu cemas dan putus asa, karena khawatir bayinya tidak mendapatkan ASI yang cukup.
Namun, Moms, kekhawatiran ini justru bisa menambah tekanan emosional bagi ibu yang bisa menghambat produksi ASI. Journal of Human Lactation juga menemukan stres, kecemasan, atau ketidakbahagiaan akibat baby blues juga dapat mempengaruhi produksi hormon oksitosin, yang berperan penting dalam pengeluaran ASI.
Jika ibu merasa cemas atau tertekan, tubuh mungkin akan kesulitan untuk merespons dengan baik terhadap rangsangan menyusui, yang pada gilirannya dapat mengurangi jumlah ASI yang diproduksi.
Tak jarang, kondisi ini juga membuat proses awal menyusui jadi sangat melelahkan bagi ibu usai melahirkan . Untuk itu, diperlukan dukungan dan pemahaman agar bisa melaluinya dengan mudah.
Berikut ini beberapa tips yang bisa membantu ibu melalui kendala di awal menyusui.
1. Persiapkan Diri Secara Mental
Bagi banyak ibu, momen pertama kali menyusui bisa menjadi tantangan. Seringkali ibu baru kebingungan dan khawatir jika ASI tidak keluar atau bayi tidak bisa menyusu dengan benar.
Namun, perlu dipahami bahwa proses menyusui adalah perjalanan yang membutuhkan kesabaran dan pengetahuan. Setiap ibu dan bayi juga memiliki pengalaman menyusui yang berbeda, jadi tidak perlu khawatir jika menemui kesulitan, karena bagian dari proses yang normal.
Selain itu, keberhasilan menyusui sangat dipengaruhi oleh bagaimana ibu mempersiapkan dirinya secara mental, ditambah dengan dukungan dari lingkungan sekitar yang harus #JagaHatiIbu.
Ibu yang memiliki pengetahuan yang cukup tentang menyusui cenderung lebih mudah dalam menjalani proses pemberian ASI. Selain itu, ibu akan merasa lebih percaya diri yang mendorong pada peningkatan kualitas produksi ASI.
2. Kelola Cemas dan Stress
Perasaan ibu yang bahagia sangat berperan penting dalam kelancaran produksi ASI. Ketika ibu merasa cemas atau stres, justru mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI yang dihasilkan.
Karena itu, mengelola perasaan ini sangat penting agar ibu bisa merasa lebih tenang dan fokus pada proses menyusui. Menjadi ibu tidak harus menanggung semua tanggung jawab sendirian atau menunjukkan diri sebagai sosok ‘supermom’.
Wajar jika ibu merasa kewalahan saat proses menyusui. Jangan ragu untuk meminta dukungan dari pasangan, keluarga, atau teman-teman terdekat.
Bergabung dengan kelompok menyusui atau berkonsultasi dengan konsultan laktasi juga bisa memberikan banyak manfaat, termasuk informasi praktis yang bisa mengurangi kekhawatiran ibu.
Selain itu, menciptakan ruang menyusui yang nyaman dan tenang akan membantu ibu merasa lebih rileks. Lingkungan yang mendukung dapat membuat proses menyusui menjadi lebih menyenangkan dan mengurangi stres.
3. Jaga Kesehatan Ibu
Selain kesiapan mental, kesehatan fisik ibu juga sangat berperan penting dalam mendukung kelancaran produksi ASI. Ibu yang mengonsumsi makanan bergizi, cukup cairan, serta menjaga pola hidup sehat cenderung memiliki produksi ASI yang lebih baik dibandingkan dengan ibu yang kekurangan gizi.
Karena itu, jenis makanan yang dikonsumsi ibu menyusui disarankan tinggi protein, kaya lemak sehat, mengandung vitamin dan mineral penting, seperti vitamin C, vitamin A, dan asam folat untuk mendorong produksi ASI.
Dalam budaya Indonesia, banyak ibu yang memanfaatkan bahan alami secara turun-temurun untuk peningkatan produksi ASI seperti rebusan daun katuk, daun torbangun hingga sup ikan gabus. Mengkombinasikan bahan-bahan ini dalam menu sehari-hari dapat membantu ibu memperoleh manfaat gizi maksimal untuk mendukung kelancaran menyusui.
Selain itu, mengonsumsi suplemen herbal juga dapat menjadi salah satu solusi untuk mempercepat peningkatan produksi ASI. Herba Asimor pelancar ASI mengandung kombinasi daun katuk, daun torbangun, dan ekstrak ikan gabus, telah terbukti efektif dalam mendukung kelancaran produksi ASI
Bahkan, 8 dari 10 ibu melaporkan bahwa produksi ASI mereka meningkat setelah menggunakan Herba Asimor hanya dalam waktu 2 hari. Dengan mengonsumsi suplemen ini, ibu bisa lebih mudah menjaga kesehatan dan memastikan ASI yang berkualitas untuk buah hati.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio