Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Bikin Sedih, Moms! Tupperware Terancam Bangkrut karena Penjualan Merosot
12 April 2023 11:48 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Bila bicara soal produk penyimpanan dapur dan rumah, Tupperware mungkin menjadi salah satu merek yang muncul di kepala Anda. Ya Moms, siapa sih yang tidak tahu dengan Tupperware yang telah banyak memproduksi wadah penyimpanan, peralatan bekal, hingga peralatan masak ini.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, baru-baru ini, perusahaan Tupperware memperingatkan bahwa mereka akan segera gulung tikar karena tidak memiliki cukup uang untuk mempertahankan usahanya. Kegagalan lainnya karena perusahaan ikonik ini sulit beradaptasi dengan tren hingga menarik pelanggan baru.
Padahal, penjualanan Tupperware sempat melonjak selama pandemi COVID-19, karena banyak keluarga yang menyimpan banyak makanan di rumah selama masa lockdown. Namun sayangnya, setelah pandemi mereda, tren justru berbalik tajam pada 2022 lalu karena restoran sudah banyak yang buka lagi.
Dalam siaran pers yang dikeluarkan Jumat (7/4) kemarin, Tupperware mengungkapkan keraguan mereka tentang kemampuan untuk melanjutkan usaha mereka, Moms. Apalagi, ada tekanan dari kreditur setelah pihaknya membuat kesalahan dalam laporan keuangan, yang membuat perusahaan tidak dapat mengajukan laporan tahunan tepat waktu.
ADVERTISEMENT
"Perusahaan berusaha melakukan segala daya untuk mengurangi dampak peristiwa baru-baru ini. Dan kami mengambil tindakan segera untuk mencari pembiayaan tambahan dan menangani posisi keuangan kami,' kata CEO Tupperware Miguel Fernandez, dikutip dari Daily Mail UK.
Para ahli juga menilai kejatuhan Tupperware juga disebabkan oleh matinya penjualanan langsung di era banyaknya e-commerce saat ini, merek lain yang menawarkan harga lebih murah, termasuk wadah yang dapat digunakan lagi dan disediakan oleh restoran.
Hal ini senada dengan diungkapkan oleh Direktur Pelaksana Ritel GlobalData, Neil Saunders, bahwa produk-produk Tupperware gagal mengikuti perkembangan zaman. Saunders menilai metode penjualanan langsung ke pelanggan yang lebih muda sudah kurang efektif. Apalagi di toko-toko online dijual wadah penyimpanan yang lebih murah dan modis dengan motif atau berwarna-warni.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, meski dianggap sudah berupaya melakukan inovasi pada produk-produk yang dijualnya, tetapi masih belum bisa menyamai kelebihan-kelebihan yang ditawarkan oleh merek lainnya.
"Pelanggan yang lebih muda juga menggunakan produk yang lebih ramah lingkungan untuk menjaga kesegaran makanan, serta dapat digunakan berulang-ulang kali," kata Saunders, dilansir BBC.
Tupperware didirikan oleh seorang ahli kimia asal Amerika Serikat, Earl Tupper, pada 1946. Perusahaan yang sudah berusia 77 tahun ini pernah menjadi andalan rumah-rumah di berbagai belahan negara, termasuk di Indonesia.
Di Indonesia, Anda pun mungkin pernah melihat ada teman atau tetangga sendiri yang menjadi member atau ikut menjadi agen yang menjual langsung produk-produk Tupperware.
Tupperware juga telah membuat banyak kenangan, khususnya bagi para ibu. Anda mungkin sering mendengar candaan "Tupperware yang hilang atau rusak bisa membuat ibu marah atau bahkan 'dicoret' dari Kartu Keluarga". Anda punya kenangan unik selama menggunakan Tupperware, Moms?
ADVERTISEMENT
***
Dapatkan informasi terupdate seputar dunia parenting dan motherhood setiap hari hanya di Moms Update! Cari tahu informasi lengkapnya di media sosial kumparanMOM! Klik di sini.