Bisakah Keguguran Tanpa Alami Pendarahan?

12 Desember 2020 8:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Keguguran. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Keguguran. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Salah satu ketakutan ibu hamil adalah mengalami keguguran di trimester awal kehamilan. Oleh sebab itu, Anda perlu menjaga kesehatan diri sendiri dan janin untuk mencegah hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Anda juga perlu mengetahui beberapa tanda seseorang mengalami keguguran, seperti pendarahan, nyeri di area perut, keluarnya cairan dari vagina atau gumpalan janin, dan hilangnya tanda-tanda kehamilan. Namun ternyata, ada juga keguguran yang terjadi tanpa gejala pendarahan. Wah, kok bisa?
Ilustrasi keguguran. Foto: Shutter Stock

Kata Ahli soal Keguguran Tanpa Pendarahan

Ibu hamil yang mengalami keguguran tanpa pendarahan tidak menyadari bahwa ada yang tidak beres dengan kehamilannya. Mereka tidak mengalami tanda-tanda keguguran pada umumnya seperti nyeri atau pendarahan.
Keguguran tanpa pendarahan ini bisa terjadi saat hamil muda, sekitar minggu pertama hingga minggu 10, bahkan bisa lebih. Menurut Becky Taylor, Sonografer Bidan dari London, keguguran yang tidak terprediksi ini bisa jadi karena embrio tidak berkembang sama sekali dan kantung kehamilan ketika dicek ternyata kosong. Ini juga bisa terjadi karena embrio yang sebenarnya sudah mulai tumbuh, ternyata berhenti pertumbuhannya.
ADVERTISEMENT
Meski telah mengalami keguguran, tubuh mungkin masih memberi sinyal seakan Anda masih hamil. Nah, sinyal tersebut akan hilang jika kadar hormon mulai menurun. Sehingga, Anda mulai merasa payudara menjadi lebih empuk dan mual pun berhenti.
Ilustrasi keguguran. Foto: Thinkstock

Penyebab Keguguran Tanpa Pendarahan

Dilansir BabyCentre, keguguran tanpa pendarahan biasanya terjadi karena ada yang tidak beres pada awal kehamilan. Mungkin embrio memiliki jumlah kromosom yang tidak sesuai, sehingga materi genetik dalam kromosom tidak tepat untuk perkembangan bayi.
Keguguran tanpa pendarahan ini juga bisa terjadi karena ada infeksi seperti parvovirus atau rubella. Jika menurut dokter penyebabnya adalah infeksi, ibu hamil biasanya akan diminta melakukan tes darah untuk toksoplasmosis, rubella, cytomegalovirus, dan herpes simplex (TORCH). Tes tersebut bisa menjawab penyebab keguguran.
Ilustrasi keguguran. Foto: Shutterstock

Pengobatan Usai Keguguran Tanpa Pendarahan

Usai mengalami keguguran tanpa pendarahan, dokter biasanya akan memberikan diagnosis apakah perlu dilakukan pengobatan atau tidak. Bisa dengan diberikan obat, hingga operasi pengangkatan jaringan dari rahim. Namun, bisa saja jika kondisi rahim sehat, maka tidak perlu dilanjut dengan melakukan pengobatan.
ADVERTISEMENT
Nah Moms, untuk menghindari keguguran, Anda perlu memeriksakan kandungan secara rutin, menjaga asupan nutrisi hingga cukup istirahat.