BKKBN: Lingkar Lengan Atas Wanita Kurang dari 23,5 Cm, Tunda Dulu Hamilnya

2 Mei 2024 17:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BKKBN: Lingkar Lengan Atas Wanita Kurang dari 23,5 Cm, Tunda Dulu Hamilnya. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
BKKBN: Lingkar Lengan Atas Wanita Kurang dari 23,5 Cm, Tunda Dulu Hamilnya. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Lingkar lengan atas (LiLA) menjadi salah satu indikator kehamilan yang sehat menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Ya Moms, WHO dan Kemenkes menegaskan batas nilai normal untuk ukuran lingkar lengan atas adalah 23,5 cm.
ADVERTISEMENT
Hal ini juga disoroti oleh Kepala BKKBN, dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K). Ia menyarankan para calon ibu untuk menunda kehamilan jika lingkar lengan atasnya masih kurang dari 23,5 cm. Rekomendasi ini diperlukan demi kesehatan ibu dan bayi yang akan dilahirkan.
"Ditunda dulu hamilnya, terapi dulu untuk fokus menambah lingkar lengannya," kata dr Hasto dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip dari Antara.
Mengutip laman Kemenkes, jika kurang dari angka tersebut, maka ibu dianggap status gizinya kurang atau Kekurangan Energi Kronis (KEK). Umumnya, jika LiLA kurang dari 23,5 cm disebabkan oleh kurangnya asupan energi yang berasal dari zat gizi makro (karbohidrat, protein, dan lemak), serta zat gizi mikro (vitamin A, vitamin D, asam folat, zat besi, seng, kalsium, dan iodium).
ADVERTISEMENT
Terutama bila kekurangan asupan energi ini terjadi pada wanita usia subur yang berkelanjutan, yakni sejak masa remaja, praremaja, hingga masa kehamilan.
Kurangnya lingkar lengan dan menyebabkan KEK pada ibu hamil dapat meningkatkan beberapa risiko ini, yakni:
1. Bayi dengan berat badan rendah
2. Anemia pada ibu
3. Komplikasi persalinan, seperti pendarahan pascapersalinan
4. Keguguran atau bayi lahir mati
5. Preeklamsia
6. Menurunkan KEK pada anak
Sementara itu, menurut Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan sekaligus expert kumparanMOM, dr. Andrew Yurius Christian, SpOG, pemeriksaan LiLA sebelum program hamil penting sebagai salah satu upaya skrining status gizi ibu hamil. Serta, mencegah terjadinya malnutrisi selama kehamilan.
Bila LiLA kurang dari standar, ada beberapa hal yang bisa dilakukan calon ibu, yakni:
ADVERTISEMENT
"Kontrol kehamilan kepada dokter untuk dinilai kesehatan pertumbuhan janin dan pengecekan lab rutin dalam kehamilan. Perbaikan gizi juga penting, baik asupan makronutrisi dan mikronutrisi. Jika sulit tercapai, dokter bisa mengkonsulkan ke dokter ahli gizi," jelas dr. Andrew.

Kepala BKKBN Ingatkan Para Ibu soal Pentingnya 1.000 Hari Pertama

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo. Foto: BKKBN
Hasto mengingatkan 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) bayi sangat menentukan kualitas tumbuh kembangnya ke depan. Makanya, bila sebelum hamil LiLA calon ibu masih terlalu kecil, sebaiknya lakukan pemeriksaan agar dapat menambah ukurannya terlebih dahulu.
"1.000 HPK diperhitungkan semenjak ibu hamil, dan otak manusia mayoritas berkembang sampai 24 bulan. Setelahnya, Tuhan menutup ubun-ubun, tulang akan ketemu tulang," jelas dia.
ADVERTISEMENT
"Itulah makna 1.000 HPK, dengan memperhatikan tumbuh kembang anak di usia 1.000 HPK, ibu hamil akan terhindar melahirkan bayi stunting, atau jika anak terindikasi stunting, maka bisa diatasi sejauh usia anak tidak melebihi dua tahun," tutupnya.