Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Beberapa ibu mungkin berencana untuk mengajak anak sunat di bulan Ramadhan. Ya Moms, dalam agama Islam, sunat pada anak laki-laki wajib hukumnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, sunat juga bermanfaat untuk kesehatan anak. Misalnya saja, mencegah berbagai penyakit berbahaya seperti infeksi saluran kemih (ISK) atau fimosis, mencegah risiko menularnya penyakit seksual, mencegah kanker penis, hingga mencegah pasangannya kelak terkena kanker serviks.
Meski begitu, ada juga beberapa orang tua yang menghindari sunat anak di bulan Ramadhan. Alasannya, adanya anggapan yang mengatakan bahwa sunat di bulan Ramadhan bisa membatalkan puasa anak. Tapi, benarkah hal itu?
Apakah Sunat Bisa Membatalkan Puasa Anak?
Menurut Anggota Dewan Syariah Nasional, Rikza Maulan, Lc., M. Ag., melakukan sunat saat anak berpuasa sebenarnya boleh-boleh saja. Sebab, hal itu tidak termasuk dalam golongan yang dapat membatalkan puasa.
“Khitan saat puasa tidak termasuk ke dalam hal yang dapat membatalkan puasa,” kata Ustaz Rikza, sapaan akrabnya, kepada kumparanMOM, Senin (18/4).
ADVERTISEMENT
Namun, ia menambahkan, ada beberapa kondisi yang perlu orang tua perhatikan ketika anak disunat saat berpuasa.
“Walaupun ada pengobatan atau tindakan yang mengeluarkan darah, tetapi hal itu tidak membatalkan puasa. Namun, hal itu bisa berakibat pada menurunnya stamina anak yang bersangkutan,” jelas Ustaz Rikza.
Ya Moms, apabila setelah disunat terjadi pendarahan besar, maka anak akan merasakan lemas dan membutuhkan nutrisi, serta air minum yang cukup untuk mengembalikan energinya.
“Karena jika stamina nya menurun, khawatirnya dia tidak kuat melanjutkan puasanya,” ujarnya.
Ustaz Rikza menambahkan, sebaiknya sunat anak laki-laki dilakukan di luar bulan Ramadhan. Sehingga, saat bulan Ramadhan, orang tua bisa fokus untuk melatih si kecil puasa.
“Baiknya untuk khitan dilakukan di luar bulan Ramadhan saja, terlebih umumnya yang dikhitan adalah anak-anak. Sedangkan anak-anak baru dilatih puasa Ramadhan. Jika tetap dikhitan walaupun khitannya sendiri tidak membatalkan puasa, namun berpotensi melemahkan staminanya dan menjadikannya tidak meneruskan puasa,” tutup Ustaz Rikza.
ADVERTISEMENT