Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Salah satu hal yang kerap membuat ibu pusing adalah jika anak melakukan gerakan tutup mulut (GTM) atau menolak makan. Biasanya ibu akan melakukan berbagai macam cara agar si kecil doyan makan sehingga kebutuhan nutrisinya terpenuhi.
ADVERTISEMENT
Tapi terkadang ibu merasa sudah melakukan berbagai macam cara untuk mengatasi anak GTM tapi belum juga berhasil. Hingga akhirnya memilih memberikan jamu cekok pada si kecil.
Jamu cekok biasanya berisi campuran dari tanaman herbal seperti temulawak, lempuyang emprit, brotowali, temu ireng, hingga pepaya. Lantas, apakah pemberian jamu cekok efektif untuk mengatasi anak GTM dan apakah ada risikonya?
Risiko Pemberian Jamu Cekok pada Anak GTM
Moms, ternyata pemberian jamu cekok pada anak yang punya masalah makan tidak direkomendasikan oleh dokter, lho! Tapi bukan karena kandungan jamunya, melainkan cara pemberiannya.
Menurut dokter spesialis anak, dr. Ellen Wijaya, Sp.A, orang tua perlu memahami bahwa jamu memiliki rasa pahit. Ditambah pemberiannya dilakukan dengan cara paksa atau dicekok, sehingga dapat menimbulkan trauma pada anak.
ADVERTISEMENT
“Pemberiannya secara paksa dapat menimbulkan trauma pada anak yang menyebabkan anak semakin susah makan, dan bahkan dapat menyebabkan anak tersedak,” kata dr. Ellen.
Dokter yang praktik di RSPI Puri Indah, Jakarta Barat, ini menyarankan, jika anak mengalami susah makan, maka solusi terbaik adalah mengatasi penyebabnya dan tetap melakukan feeding rules, yang terdiri dari jadwal, lingkungan, serta prosedur yang tepat.
Perbaiki jadwal makan anak dan pastikan diterapkan dengan konsisten ya, Moms. Waktu makan juga maksimal 30 menit. Kemudian lingkungan, berarti tidak memaksa anak makan dan tidak ada distraksi.
Apakah Kandungan Jamu Aman untuk Anak?
Di sisi lain, Anda mungkin juga bertanya-tanya, apakah kandungan jamu aman jika dikonsumsi anak. Mengingat jamu berasal dari tanaman herbal dan cenderung lebih alami.
ADVERTISEMENT
Menurut Dokter Spesialis Anak dr. Kurniawan Satria Denta, SpA, M.Sc, jamu dapat diberikan karena berbagai komponen di alam bisa membantu mengatasi masalah sulit makan. Tidak hanya pada anak-anak, tetapi berlaku juga bagi orang dewasa.
"Bahan-bahan itu semua bisa, asal dipastikan diolah dengan cara yang bersih," ucap dr. Denta kepada kumparanMOM.
Selain itu penting untuk memperhatikan usia anak sebelum memberikan jamu. Sebab jamu hanya dapat diberikan pada anak di atas satu tahun, Moms.
Agar tidak menimbulkan trauma, pemberian jamu bisa dilakukan dengan diolah jadi smoothies atau jus.