Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Padahal, mungkin saja ada wanita yang justru jadi lebih berhubungan seks saat hamil. Ya, hal ini wajar terjadi karena aktivitas hormon yang meningkat, sehingga aliran darah pada area kelamin juga meningkatkan libido.
Lantas sebenarnya, bolehkah berhubungan seks saat hamil? Apakah harus 'puasa' bercinta selama masa kehamilan?
Berhubungan Seks saat Hamil
Dikutip dari BabyCenter, berhubungan seks saat hamil ternyata boleh-boleh saja dilakukan dan tidak akan membahayakan janin. Namun sebelumya, pastikan dulu Anda sudah berkonsultasi dengan dokter atau bidan untuk memastikan kondisi kesehatan kehamilan Anda.
Bila sudah mendapat lampu hijau dari dokter, maka tak perlu cemas saat bercinta dengan suami. Ya Moms, ada kantung amnion dan otot rahim yang kuat melindungi janin di dalam perut Anda.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kumpulan lendir serviks menutup jalan ke leher rahim, sehingga dapat membantu mencegah infeksi pada rahim. Saat penetrasi terjadi misalnya, penis juga tidak akan mengenai atau melukai janin Anda.
Jadi, jangan takut lagi, nikmatilah momen intim berdua suami Anda, Moms. Meski begitu, bagi sebagian wanita, berhubungan seks saat hamil bisa jadi terasa tidak nyaman. Salah satunya karena perut yang semakin membesar.
Bila hal ini terjadi pada Anda, bicarakanlah masalah tersebut dengan suami agar tidak timbul kesalahpahaman. Anda dan suami juga bisa menemukan posisi yang paling nyaman untuk menyiasati ketidaknyamanan tersebut.
Kondisi yang Tidak Diizinkan untuk Berhubungan Seks saat Hamil
Perlu diketahui bahwa ada beberapa kondisi yang membuat Anda dan suami harus berhenti bercinta saat hamil. Bidan atau dokter mungkin tidak menyarankan Anda melakukan Anda untuk bercinta bila Anda memiliki riwayat kelahiran prematur, mengalami plasenta previa, mengalami pendarahan yang hebat atau karena adanya kondisi-kondisi tertentu pada trimester ketiga kehamilan.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui, saat berhubungan seks, Anda dapat merasakan kontraksi pada rahim setelah orgasme. Bagi sebagian wanita, kontraksi tersebut dapat berlangsung selama 30 menit atau lebih.
Kontraksi tersebut terjadi akibat adanya peningkatan volume darah pada sekitar panggul yang bisa menyebabkan leher rahim atau vagina Anda mengalami pembengkakkan atau pendarahan. Anda juga perlu mengetahui seperti apa pendarahan yang perlu Anda khawatirkan dan tidak, selama masa kehamilan.
Selain itu, meski janin dilindungi oleh air ketuban ketika Anda berhubungan seks dengan suami. Namun, jika ketuban Anda pecah, sebaiknya jangan pernah melakukan hubungan seks dengan suami!
Setelah air ketuban Anda pecah, cairan apapun yang masuk ke dalam vagina bisa masuk lewat celah ketuban dan membuat bakteri masuk sampai menimbulkan infeksi.
ADVERTISEMENT