Bolehkah Ibu Menyusui Minum Jamu?

6 Juli 2020 11:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi jamu. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jamu. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Ada kalanya kondisi ibu menyusui tidak fit, sehingga butuh lebih banyak istirahat atau bahkan membutuhkan obat. Meski begitu, saat menyusui, Anda tak boleh sembarangan minum obat, sebab bisa memengaruhi kualitas ASI yang diminum bayi.
ADVERTISEMENT
Nah Moms, karena hal itu pula, ada beberapa ibu menyusui yang memilih untuk minum jamu saat sedang kurang enak badan. Tapi, sebenarnya boleh enggak ya ibu menyusui minum jamu?
Ilustrasi ibu menyusui minum jamu. Foto: Shutterstock
Menurut Dokter Spesialis Anak sekaligus Konsultan Menyusui, dr. Wiyarni Pambudi, SpA, IBCLC, boleh saja ibu menyusui minum jamu, baik untuk kesehatan atau untuk memperlancar ASI. Namun, dengan catatan, jamu tersebut sudah teruji aman dikonsumsi oleh ibu menyusui. Sebab, tidak semua jamu aman dikonsumsi ibu menyusui, sehingga dapat menimbulkan efek samping pada kualitas ASI.
"Di dunia medis itu sebetulnya kita mengenal herbal galaktokel ya. Misalnya kayak beberapa daun yang kita sudah familiar kayak daun katuk, moringa, beberapa daun seperti fenugreek, itu beberapa daun yang sudah dipakai herbal bagi ibu yang ingin ASI-nya lebih banyak. Itu sih enggak apa-apa dipakai," ujar dr. Wiyarni Pambudi, SpA, IBCLC, saat dihubungi kumparanMOM, Jumat (7/3).
ADVERTISEMENT
Meski beberapa produk jamu tersebut dinilai bisa dikonsumsi oleh ibu menyusui, Anda disarankan tidak berlebihan untuk mengonsumsinya ya, Moms. Pasalnya hal tersebut juga bisa berisiko mengganggu proses menyusui Anda.
"Akibatnya kan metaboliknya mempengaruhi juga bau badan ibu, rasa ASI, sehingga bayinya nanti nyusunya terganggu karena ibunya bau vitamin atau jamu," ujarnya.
Selain itu, dr. Wiyarni juga menyarankan, jika ibu menyusui ingin mengonsumsi jamu baik untuk kesehatan atau dengan tujuan memperlancar produksi ASI, sebaiknya tanyakan terlebih dahulu pada dokter laktasi, apalagi jika yang akan diminum adalah jamu kemasan.
“Konsultasikan ke dokter lebih dulu, lebih baik,” pungkasnya.