Bolehkah Urut Perut Setelah Melahirkan?

30 Mei 2021 17:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bolehkah Urut Perut Setelah Melahirkan? Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Bolehkah Urut Perut Setelah Melahirkan? Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Setelah melahirkan, ada beberapa wanita yang merasa ingin sekali dipijat diurut perutnya. Pasalnya, proses persalinan yang dijalani ibu seperti telah menguras banyak tenaganya. Tak hanya membuat ibu pegal, tapi seluruh tubuh rasanya 'rontok'.
ADVERTISEMENT
Bahkan, beberapa orang beranggapan, ibu harus melakukan urut perut agar otot-ototnya kembali kencang. Selain itu, urut perut juga dipercaya dapat mengembalikan posisi rahim ke posisi semula alias normal. Tapi, benar enggak sih? Cek kata dokter di sini, Moms!

Penjelasan Dokter soal Boleh atau Tidak Urut Perut Setelah Melahirkan

Bolehkah Urut Perut Setelah Melahirkan? Foto: Shutter Stock
Sebenarnya boleh-boleh saja Anda melakukan pijat setelah melahirkan. American Pregnancy Association (APA) dalam laman resminya pun menjelaskan, pijat setelah melahirkan dapat meredakan nyeri, membantu ibu menjadi lebih rileks, mendukung usaha menyusui, dan sebagainya.
Anda pun dapat melakukan pijat kapan saja --selama ibu sudah merasa nyaman untuk dipijat. Namun, kondisi ini untuk Anda yang melahirkan secara normal alias pervaginam.
Sementara itu, bila Anda menjalani persalinan caesar, dianjurkan untuk melakukan pijat setelah kondisi perut pulih dan luka bekas jahitan operasi caesar telah membaik. Anda pun disarankan untuk melakukan pijat di area tertentu saja, seperti kaki, tangan, wajah, dan kepala. Ya Moms, hindari memijat atau mengurut perut maupun daerah luka hingga 14-16 minggu pertama pascamelahirkan (3-4 bulan).
ADVERTISEMENT

Urut atau Pijat Bagian Perut Tidak Disarankan

Pijat atau urut perut setelah melahirkan tidak disarankan. Foto: Shutter Stock
Hal senada juga disampaikan oleh dr. Frizar Irmansyah, SpOG-KFER, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan sekaligus Konsultan Fertilitas, Endokrin dan Reproduksi. Ia mengatakan bahwa di dalam perut ibu tidak ada penunjang, hanya ada pelindung. Tidak seperti di bagian dada.
"Kalau di perutnya itu tidak ada (penunjang), langsung berhadapan dengan usus. Hati-hati usus kalau sampai ditekan terlalu keras juga bisa cedera," kata dr. Frizar kepada kumparanMOM.
Maka dari itu, dokter yang praktik di RSIA Kemang Medical Care, Jakarta Selatan ini menyarankan --baik ibu yang melahirkan secara normal maupun operasi caesar, tidak melakukan pijat atau urut di bagian perut. Tak hanya usus, di bagian perut juga ada bagian lainnya, seperti liver, limpa, ginjal, dan sebagainya. Jadi, hal ini sangat berbahaya dan tidak disarankan.
ADVERTISEMENT

Lakukan Olahraga untuk Mengecilkan Perut setelah Melahirkan

Yoga menjadi salah satu olahraga yang aman setelah operasi caesar. Foto: Shutter Stock
Nah Moms, bila Anda ingin mengencangkan kembali otot-otot perut yang mengendur akibat melahirkan, sebaiknya lakukan saja olahraga ringan. Misalnya saja, jalan cepat, sit up, berenang, yoga, senam aerobik, atau pilates.
Mom Junction melansir, beberapa dokter biasanya menyarankan agar ibu dapat menunggu selama 6 minggu setelah melahirkan normal dan 8 minggu untuk operasi caesar sebelum memulai olahraga. Ya Moms, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dulu ke dokter bila ingin berolahraga setelah melahirkan.
"Lebih baik olahraga saja untuk mengembalikan otot-otot perut yang kendur. Lalu kalau perlu dia pakai stagen atau korset sepanjang enggak kenceng karena itu akan mengganggu aliran darah," tutup dr. Frizar.