Buntut KLB di Purwakarta, Pemprov Jabar Wajibkan Anak 0-59 Bulan Vaksin Polio

5 April 2023 14:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi: Petugas kesehatan memberikan vaksin polio tetes (Oral Poliomyelitis Vaccine) kepada anak dan balita saat imunisasi polio serentak di Kantor Balai Desa Meureubo, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Senin (12/12/2022). Foto: Syifa Yulinnas/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Petugas kesehatan memberikan vaksin polio tetes (Oral Poliomyelitis Vaccine) kepada anak dan balita saat imunisasi polio serentak di Kantor Balai Desa Meureubo, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Senin (12/12/2022). Foto: Syifa Yulinnas/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Pemprov Jawa Barat saat ini tengah menggelar Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio. Langkah ini dilakukan menyusul temuan kasus polio tipe 2 pada anak umur 4 tahun di Desa Manis, Purwakarta, pada pertengahan Maret 2023.
ADVERTISEMENT
Sekitar 4 bulan sebelumnya, kasus polio juga ditemukan di kawasan Pidie, Aceh, dan Sumatera Utara. Temuan tersebut muncul setelah 8 tahun Indonesia dinyatakan bebas polio.
Moms, polio adalah virus yang sangat menular, sehingga ketika ditemukan satu kasus saja, wilayah tersebut langsung dinyatakan KLB polio. Nah, dalam kasus yang terjadi di Purwakarta, pemerintah lantas melakukan tracing dan ditemukan 8 anak lainnya telah tertular virus polio tipe 2.
"Oleh karena itu serentak dari Dinas Kesehatan terutama provinsi Jawa Barat melakukan yang namanya Sub PIN Polio. Itu ditujukan kepada kabupaten/kota di sekitar Jawa Barat," kata dokter spesialis anak, dr Reza Abdussalam, Sp.A dalam akun Instagramnya. Reza telah mengizinkan kumparanMOM untuk mengutip pernyatannya tersebut.
Ilustrasi vaksin Polio. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Dokter yang praktik di RS Brawijaya Antasari ini menyebut, vaksin polio yang diberikan kali ini berbeda dengan vaksin polio yang diberikan saat anak baru lahir. Vaksin kali ini adalah novel oral polio vaccine (nOPV) tipe 2. Sedangkan vaksin polio yang biasanya diberikan adalah bivalen oral polio vaccine (bOPV) tipe 1 dan 3.
ADVERTISEMENT
"Yang diberikan adalah vaksin polio tipe 2, jadi berbeda dengan vaksin polio biasanya yang diberikan pada usia 0, usia 2, 3, 4 bulan, itu adalah vaksin yang tipe bivalen, yaitu vaksin polio tipe 1 dan tipe 3," jelasnya.
Sejauh ini, vaksin tersebut difokuskan pemberiannya di Jawa Barat, sebagai kawasan yang ditemukan kasus polio. Namun tidak menutup kemungkinan pemberian vaksin tersebut akan diperluas ke beberapa daerah di sekitarnya.
"Jadi saat ini diprioritaskan adalah kabupaten/kota yang ada di Jawa Barat. Saya harapkan pada ibu-ibu semua yang punya anak usia 0-59 bulan diberikanlah vaksin Sub PIN Polio ini," imbaunya.
Imunisasi ini bisa dilakukan di puskesmas maupun posyandu yang tersebar di seluruh Jawa Barat. Mengutip laman Pemprov Jabar, sasaran Sub PIN Polio se-Jabar sebanyak 3.984.797 anak dengan usia 0 sampai 59 bulan. Imunisasi dilakukan di 1.101 puskesmas dan 52.432 posyandu dengan melibatkan 311.992 kader posyandu. Sementara metode yang digunakan dalam imunisasi, yaitu oral atau tetes.
ADVERTISEMENT