Cakupan Imunisasi Anak Menurun selama Pandemi! Waspada Risiko Penyakit Ini, Moms

1 Desember 2021 17:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vaksin COVID-19 atau vaksin corona untuk anak. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Vaksin COVID-19 atau vaksin corona untuk anak. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Imunisasi penting untuk melindungi anak dari serangan berbagai penyakit berbahaya. Bayi baru lahir hingga usia satu tahun wajib mendapatkan imunisasi dasar untuk memberikan kekebalan tubuh yang cukup dari penyakit. Kemudian, saat anak berusia 1-4 tahun perlu dilakukan imunisasi lanjutan untuk memperpanjang kekebalan dari imunisasi dasar.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, cakupan imunisasi dasar pada anak di Indonesia menurun selama pandemi COVID-19 yang melanda sejak 2020. Dalam acara briefing media pada Senin (29/11), Ketua Satgas Imunisasi Anak IDAI, Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, SpA(K), mengatakan bahwa sampai saat ini imunisasi dasar pada anak menurun hingga 11,1 persen. Itu artinya jauh lebih besar dari rata-rata penurunan di dunia selama pandemi yaitu 3,3 persen.
“Cakupan imunisasi menurun dari angka 93,7 persen menjadi 82,6 dan ini merupakan cakupan imunisasi terendah sepanjang 2011-2020. Ini disebabkan karena adanya pembatasan, masyarakat juga takut untuk keluar rumah saat pandemi dan beberapa fasilitas kesehatan bagian imunisasi juga tutup untuk penanganan COVID-19, sehingga program imunisasi untuk anak tidak dilakukan,”ujar Prof. Hartono.
ADVERTISEMENT

Bahaya Cakupan Imunisasi Anak yang Menurun Selama Pandemi

Ilustrasi anak imunisasi. Foto: Shutter Stock
Menurut Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) yang juga hadir dalam acara tersebut, penurunan yang signifikan dari cakupan imunisasi dasar pada anak dapat membuat beberapa penyakit yang seharusnya terkendali jadi kembali bermunculan.
“Kalau cakupan imunisasi turun menjadi di bawah 60 persen saja, penyakit yang tadinya terkendali bisa bermunculan lagi. Ada penyakit difteri, campak dan rubella yang sebenarnya bisa dicegah dengan imunisasi sehingga jumlahnya akan menurun,”kata dr. Piprim.
Oleh karena itu, dr. Piprim mengimbau agar orang tua segera memeriksa kelengkapan imunisasi anak dan segera melengkapinya jika ada yang tertinggal karena situasi pandemi. Ia juga mengatakan sebaiknya orang tua tidak mengabaikan imunisasi rutin ini. Dengan demikian, anak akan terlindungi dari berbagai penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi dasar maupun lanjutan.
Ilustrasi anak divaksin atau vaksin Foto: Shutter Stock
Sementara Dr. Dr. Anggraini Alam, SpA(K) yang merupakan Ketua UKK Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI menjelaskan bahwa saat ini imunisasi anak berjumlah 14 dengan tambahan vaksinasi COVID-19. Imunisasi lengkap juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh anak di masa pandemi.
ADVERTISEMENT
“Ada berbagai penyakit dan 13 penyakit lainnya termasuk difteri, campak, rubella, polio, tetanus, influenza, hepatitis B, hepatitis A, haemophilus influenzae tipe b, pertusis, radang paru, rotavirus dan gondongan yang juga bisa ikut menjadi wabah di masa pandemi COVID-19 ini,” kata Dr. Anggraini.
Menurutnya, situasi pandemi saat ini memudahkan mikroorganisme seperti virus dan bakteri mudah berpindah-pindah. Sehingga, jika anak tidak memiliki kekebalan tubuh yang cukup dari imunisasi, maka penyakit yang seharusnya bisa ditekan kemunculannya dengan imunisasi dasar justru bisa merebak begitu saja, Moms.
Jadi, sudahkah Anda melengkapi imunisasi anak, Moms?
Penulis: Hutri Dirga Harmonis