Cara agar Si Kecil Berjiwa Kreatif Seperti Anak Ricky Harun

6 Mei 2021 13:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ricky Harun dan keluarganya. Foto: Instagram / @rickyharun
zoom-in-whitePerbesar
Ricky Harun dan keluarganya. Foto: Instagram / @rickyharun
ADVERTISEMENT
Melihat anak tumbuh kreatif tentu membuat setiap orang tua merasa bahagia dan bangga. Ya Moms, anak yang kreatif tak pernah kehabisan ide untuk menciptakan sesuatu yang baru setiap harinya dan membuat orang tua terkejut.
ADVERTISEMENT
Hal ini pula yang dirasakan oleh aktor sekaligus ayah empat anak, Ricky Harun. Lewat akun Instagram-nya, Ricky bercerita tentang putri pertamanya yang memiliki jiwa kreatif tinggi.
“Art by Mikaila. Si kreatif yang setiap hari bahkan setiap waktu dia selalu bilang, aku bikin apa dong? Hahha,” tulis Ricky dalam keterangannya.
Dalam video tersebut, tampak Mikaila sedang asyik membuat karakter unicorn dan juga kelinci menggunakan kertas. Tangan mungil Mikaila terlihat sangat lincah menggambar, menggunting dan menempel kertas sampai menjadi bentuk karakter yang diinginkan.
Menurut Ricky, putri pertamanya itu sangat menyukai hal-hal yang berkaitan dengan seni. Mikaila tak pernah kehabisan ide untuk membuat sesuatu yang baru setiap harinya. Tak jarang, Mikaila bahkan meminta kardus bungkus paket yang datang ke rumah untuk dijadikan sesuatu. Ricky pun mengaku bangga melihat putrinya yang memiliki jiwa kreatif itu.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, rupanya memang penting untuk menumbuhkan sisi kreativitas pada anak sejak dini. Dilansir Parents, kreativitas menjadi salah satu pondasi agar anak mampu menyelesaikan masalah, berpikir out of the box dan menjelajahi dunianya. Bahkan, kreativitas bisa menjadi modal untuk kesuksesan anak di masa depan.
“Seorang anak yang terbiasa berpikir kreatif dapat lebih mudah memecahkan masalah daripada seorang anak yang mengikuti aturan yang kaku ketika mencari solusi untuk suatu masalah. Pemikiran kreatif juga akan membuat anak melalui masa kanak-kanaknya dengan lebih menyenangkan,” kata Bobbi Wegner, Psy.D., seorang psikolog klinis di Boston.
Lantas, bagaimana caranya menumbuhkan jiwa kreatif pada anak?

Cara Menumbuhkan Jiwa Kreatif pada Anak

1. Biarkan anak memecahkan masalahnya sendiri
Ilustrasi anak bermain finger painting. Foto: Shutter Stock
Menurut Wegner, ketika anak meminta bantuan untuk memecahkan suatu masalah, apakah itu sesuatu yang konkret seperti pekerjaan rumah yang berat atau yang lebih umum seperti bagaimana menjadi teman yang baik, sebaiknya orang tua jangan langsung memberi solusi. Sebaliknya, cobalah tanyakan kepada anak apa yang dia pikirkan dan apa yang akan dilakukannya. Ini akan membuat anak berpikir kritis dan kreatif, sehingga memunculkan ide-ide menarik yang bisa menyelesaikan masalahnya.
ADVERTISEMENT
2. Ikuti permainan anak
Saat Anda bermain dengan si kecil, fokuslah untuk mengikuti semua aturan yang telah anak buat dan jangan mencoba untuk menyela atau mengambil alih permainan. Biarkan diri Anda menjadi pion di dalam dunia kreatif anak. Jenis interaksi ini menunjukkan bahwa Anda mendukung, mempercayai dan memprioritaskan ruang kreatif anak-anak.
3. Biarkan anak bermain kotor
Ilustrasi anak bermain finger painting. Foto: Shutter Stock
Wegner mengatakan, membiarkan anak bermain kotor di luar rumah merupakan cara yang efektif untuk menumbuhkan jiwa kreatif anak. Sebab, anak dapat mengeksplorasi dunianya dengan bebas tanpa rasa takut. Biarkan anak keluar rumah saat hujan, dorong dia untuk meluncur di lumpur, menginjak genangan air, atau bermain dengan cara yang membuatnya merasa bebas dan bahagia.
4. Berikan mainan yang mendorong imajinasi anak
ADVERTISEMENT
Dorong anak bermain dengan mainan terbuka yang dapat digunakan dengan berbagai cara tergantung suasana hati dan imajinasi anak. Misalnya, balok, ubin magnet, pasir, rumah boneka, mobil-mobilan, boneka binatang, dan mainkan adonan. Dengan jenis mainan ini, biasanya anak akan membuat alur cerita unik sesuai dengan imajinasinya.
5. Libatkan anak dalam urusan rumah
anak mencuci mobil Foto: Shutterstock
Ajaklah anak untuk berdiskusi tentang permasalahan yang terjadi di rumah. Misalnya ketika ruang tamu berantakan, tanyakan pada anak apa yang harus dilakukan. Jika Anda sedang ingin mengganti perabotan rumah seperti hordeng atau sofa, tanyakan pada si kecil apa warna yang bagus untuk dibeli.
“Ini membuat mereka merasa penting, menciptakan ruang untuk pemecahan masalah kreatif mereka sendiri, dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk berkontribusi pada keluarga,” kata Wegner.
ADVERTISEMENT
Penulis: Hutri Dirga Harmonis