Cara Atasi Anak Balita yang Sedang Marah

19 Februari 2019 11:21 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak tantrum mengamuk hingga menangis meraung-raung atau menjerit Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Anak tantrum mengamuk hingga menangis meraung-raung atau menjerit Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bukan hanya orang dewasa, anak usia balita juga bisa merasa marah sebagai salah satu emosi yang normal.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, ia belum mengerti dalam mengendalikannya, sehingga yang kerap ia keluarkan yakni dengan cara mengamuk, menangis sampai menjerit, berguling, juga menendang.
Untuk mengatasinya, pastikan dulu Anda tetap dapat mengontrol emosi diri agar jangan sampai ikut marah, Moms.
Sebab, maksud hati ingin membuat anak dapat mengerti tapi ternyata disiplin yang ingin Anda terapkan itu, tidak akan ada artinya. Ya, Suara keras Anda justru makin mempertinggi jeritan anak balita atau memperkuat tendangannnya.
Perhatikan polah si kecil yang sedang marah itu, Moms, bila kelihatannya tidak akan membahayakan keselamatannya, maka Anda bisa membiarkannya dulu sampai kemarahannya mereda. Pastikan Anda tetap berada dekatnya. Atau bila kebetulan sedang berada di tempat umum, Anda dapat membawa si kecil ke ruang lain yang sepi, agar bisa berdua saja dengannya.
Anak menangis meraung Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Perlu diingat, Moms, kondisi saat ini memang membuat orang tua tidak bisa menuntut terlalu banyak dari anak. Keterbatasan emosinya membutuhkan pengertian Anda.
Dalam keadaan mengamuk seperti ini, Anda juga perlu terlalu mengindahkannya, dengan memberi apa yang dikehendaki anak saat itu, misalnya memberi mainan yang ia inginkan. Reaksi yang berlebihan dari Anda hanya akan mendorong si kecil untuk memperlihatkan tingkah laku yang sama pada waktu-waktu berikutnya, demi mencapai keinginannya
Terkadang mereka memang sedang menguji Anda, apakah cara ini dapat dipergunakan untuk mendapatkan sesuatu? Kalau ternyata tidak, mungkin si kecil akan meninggalkan pola mengamuknya dan mencoba bentuk lain.
Ilustrasi Ibu dan Balita Foto: Shutterstock
Sebaliknya, memberi anak pengertian setelah ia tenang, bisa Anda lakukan. Misalnya jelaskan alasan kenapa Anda melarangnya berlarian di jalan umum, sebab itu bisa membahayakannya.
ADVERTISEMENT
Anak balita juga bisa marah karena kebutuhannya yang belum terpenuhi. Dalam hal ini orang tua juga perlu mengintrospeksi diri. Apakah Anda sudah cukup memenuhi kebutuhan mereka untuk bebas bermain, makan dan minumnya sudah cukup, dan sebagainya.