Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dilansir Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski), sebanyak 20 persen bayi baru lahir kerap berjerawat. Jerawat neonatal biasanya berkembang ketika bayi baru lahir hingga usia 2 minggu. Kemudian, jerawat infantile akan muncul pada usia bayi 6 minggu.
Jerawat neonatal dan infantile lebih sering menyerang bayi laki-laki. Biasanya, jerawat muncul dalam bentuk komedo pada area dahi, hidung dan pipi. Beberapa bahkan berupa komedo terbuka, peradangan papula dan pastula.
Penyebab Bayi Berjerawat
Faktor-faktor yang menyebabkan jerawat pada bayi adalah peningkatan sekresi sebum, stimulasi kelenjar minyak yang distimulasi oleh hormon androgen sang ibu hingga bertambahnya malassezia atau jamur yang ditemukan di kulit bayi.
Jerawat yang terjadi pada bayi baru lahir adalah hal yang wajar dan sebenarnya tidak membutuhkan perawatan secara khusus. Menurut American Academy of Dermatology, jerawat bayi biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu hingga beberapa bulan. Tapi, mereka juga menyarankan agar Anda menggunakan produk perawatan bayi yang sesuai dengan anjuran dokter.
ADVERTISEMENT
Cara Atasi Jerawat pada Bayi
Moms, perlu diketahui bahwa kulit bayi sangatlah sensitif, sehingga Anda perlu berhati-hati saat menyentuhnya. Untuk mengatasi jerawat pada bayi, anda bisa membersihkan area yang berjerawat itu menggunakan air hangat disertai sentuhan yang lembut. Hindari penggunaan produk bayi yang berminyak karena dapat menyumbat pori-pori.
Anda juga sebaiknya menggunting kuku si kecil secara rutin agar ia tidak menggaruk bagian berjerawat yang bisa menimbulkan luka. Gunakan pakaian, sarung bantal dan alas tidur lainnya dengan bahan yang lembut agar tidak menimbulkan iritasi saat bergesekan dengan kulit si kecil.
Jika Anda membawa si kecil ke dokter, biasanya dokter akan menyarankan obat berbentuk krim atau salep untuk mengatasi jerawat pada bayi. Dalam beberapa kasus jerawat yang parah, dokter saja bisa memberikan obat minum seperti antibiotik.
ADVERTISEMENT