Cara Atasi Scabies atau Kudis pada Anak

13 Maret 2021 16:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak menggaruk kulitnya yang gatal. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Anak menggaruk kulitnya yang gatal. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Melihat anak merasa sakit atau tidak nyaman dengan tubuhnya sering kali membuat orang tua merasa panik. Ya, hal itu sangat wajar terjadi apabila kita sendiri tidak tahu apa penyakit yang dialami si kecil.
ADVERTISEMENT
Salah satu penyakit yang mungkin terjadi pada anak dan gejalanya sulit dikenali adalah scabies. Scabies atau kudis adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh kutu berukuran kecil bernama Sarcoptes scabiei.
Scabies merupakan penyakit kulit menular yang memiliki gejala umum seperti penyakit kulit lainnya, seperti gatal-gatal dan ruam kemerahan. Umumnya, anak-anak yang terkena scabies akan mengalami gatal dan ruam selama 2-3 minggu di beberapa area tubuh seperti area lipatan, pusar, kelamin dan pantat. Tekstur kulit juga akan berubah menjadi kasar dan terlihat seperti ada terowongan.
Jika Anda menemukan gejala seperti ini pada si kecil, jangan panik dulu ya, Moms. Sebab, menurut buku berjudul 123 Penyakit dan Gangguan Pada Anak, ada beberapa hal yang bisa orang tua lakukan saat mendapati si kecil terkena scabies. Apa saja?
ADVERTISEMENT

5 Hal Yang Bisa Orang Tua Lakukan Saat Anak Terkena Scabies

1. Membawa anak ke dokter
Ilustrasi pemeriksaan kulit anak Foto: Shutterstock
Langkah pertama yang bisa Anda lakukan setelah menemukan adanya tanda scabies pada tubuh si kecil adalah membawanya ke dokter. Dokter umumnya akan memberikan krim oles anti-scabies atau yang biasa disebut dengan permethrin. Perlu diketahui bahwa penggunaan krim tersebut hanya boleh dilakukan satu kali selama masa pengobatan.
Oleskan krim anti-scabies ke seluruh tubuh anak dan diamkan sekitar 8 sampai 12 jam. Perhatikan saat pengolesan krim di area kepala agar tidak mengenai mata si kecil ya, Moms. Setelah itu, Anda harus memandikan si kecil untuk menghilangkan sisa-sisa krim dari tubuhnya.
2. Mandikan dengan air dingin
Beberapa orang tua mungkin punya kebiasaan untuk memandikan anak menggunakan air hangat saat mereka sakit. Tapi jangan sekali-kali lakukan ini pada anak yang menderita scabies ya, Moms. Alih-alih membuat tubuh si kecil menjadi lebih nyaman, air hangat justru akan menimbulkan rasa gatal yang lebih parah. Jadi, sebaiknya Anda memandikan si kecil menggunakan air dingin dan tanpa sabun untuk mengurangi rasa gatal serta perih akibat luka garukan.
ADVERTISEMENT
3. Gunakan krim lain
Penggunaan krim anti-scabies yang Anda dapatkan dari dokter memang hanya boleh digunakan satu kali saja. Meski begitu, Anda masih mempunyai alternatif lain untuk membantu mempercepat penyembuhan si kecil. Jika setelah pemakaian permethrin rasa gatal masih belum juga reda, Anda bisa mengoleskan krim hidrokortison atau histamin yang biasanya dijual bebas di apotek.
4. Bersihkan area rumah
Ilustrasi membersihkan rumah. Foto: Shutterstock
Ya Moms, datangnya kutu ke rumah kita pasti dipicu karena kondisi lingkungan rumah yang kotor. Biasanya, kutu akan bersembunyi di beberapa perabotan rumah seperti karpet, sofa, bantal, guling hingga sprei. Jadi, jangan lupa untuk mencuci sprei dan sarung bantal dengan air panas untuk membunuh telur-telur kutu yang mungkin menempel di sana. Kemudian, vacuum karpet, sofa dan bantal untuk menghilangkan debu dan kotoran lainnya. Jangan lupa untuk rutin menyemprotkan disinfektan agar area rumah terhindar dari kuman, bakteri dan kutu.
ADVERTISEMENT
5. Periksa hewan peliharaan
Penyakit scabies tak hanya menyerang manusia, tapi juga hewan. Bisa jadi si kecil tertular scabies dari hewan peliharaan kesayangannya. Ya Moms, hewan peliharaan berbulu seperti kucing dan anjing memang rentan terkena scabies akibat kutu dan bisa menularkannya ke manusia. Jadi, tak ada salahnya untuk memeriksa kondisi hewan peliharaan saat anak Anda terkena scabies.
Penulis: Hutri Dirga Harmonis