Cara Bantu Bayi Merangkak dan Tidak Ngesot Lagi

7 September 2018 16:09 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bayi Belajar Merangkak (Foto: pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi Belajar Merangkak (Foto: pixabay)
ADVERTISEMENT
Fase bayi merangkak merupakan salah satu tahap perkembangan yang penting untuk dilewati, sebelum si kecil bisa berjalan dan berlari. Biasanya bayi belajar merangkak di usia 7 hingga 10 bulan.
ADVERTISEMENT
Tapi, bagaimana jika sudah melewati usia tersebut, bayi belum juga bisa merangkak dan malah suka ngesot? Apakah hal tersebut normal?
Menurut Tanya Remer Altmann, seorang dokter spesialis anak sekaligus penulis buku The Wonder Years: Helping Your Baby and Young Child Successfully Negotiate The Major Developmental Milestones, setiap bayi akan memilih cara yang menurutnya paling mudah untuk menggerakkan tubuhnya.
Jadi jika bayi bergerak atau bergeser dengan perut atau yang sering disbeut ngesot di masa-masa awal ia belajar merangkak, Anda tak perlu khawatir, Moms. Hal ini bukan berarti si kecil mengalami masalah pada perkembangannya.
Lewat laman resminya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga memberikan penjelasan senada. IDAI menyebut jika masing-masing bayi memiliki cara tersendiri untuk bergerak. Ada yang bergerak mundur dulu, lalu menangis karena menjadi semakin jauh dari mainan yang dituju. Ada yang ngesot dan ada pula yang berguling.
Ilustrasi bayi merangkak. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi merangkak. (Foto: Shutterstock)
Jika bayi suka ngesot di masa-masa awal belajar merangkak, tak perlu khawatir, Moms. Biarkan bayi ngesot, sebab hal ini juga menjadi cara untuk menguatkan otot-ototnya. Tak hanya itu, ngesot juga merupakan tanda bahwa bayi siap memasuki fase merangkak, Moms.
ADVERTISEMENT
Nah, agar si kecil bisa merangkak dengan benar, Anda bisa menstimulasinya dengan beberapa cara, seperti:
1. Tummy Time
Ilustrasi Mengajarkan Bayi Merangkak dengan Tummy Time (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mengajarkan Bayi Merangkak dengan Tummy Time (Foto: Shutterstock)
Dikutip dari laman Mom Junction, bayi merangkak diawali dengan kemampuan tubuhnya menahan kepala saat tengkurap dengan bertumpu pada perutnya. Semakin sering bayi tengkurap atau tummy time, maka otot perutnya juga akan semakin kuat.
Jadi, sering-seringlah merangsang bayi agar mengangkat kepala, perut dan tubuhnya dengan posisi tengkurap. Saat anak tengkurap coba panggil namanya atau tarik perhatiannya dengan mainan favoritnya agar ia terpacu mengangkat kepalanya.
2. Bantu Posisi Bayi Merangkak
Ibu bantu mengajarkan anak merangkak (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ibu bantu mengajarkan anak merangkak (Foto: Thinkstock)
Ibu bisa membantu bayi merangkak dengan rajin menggerakan kedua sikunya. Hal tersebut bisa menstimulasi ototnya tidak lagi tegang saat mencoba untuk merangkak nantinya.
ADVERTISEMENT
Ketika memasuki usia enam bulan, ibu sudah bisa membantu bayi menaikkan perutnya saat hendak mencoba merangkak. Biasanya sebelum masuk dalam proses merangkak, berberapa bayi akan mencoba merayap atau ngesot. Jika bayi Anda melakukan kebiasaan seperti ini, bantulah bayi untuk menggunakan tangan dan menaikkan punggungnya.
3. Jaga Berat Badannya
Berat Badan Bayi (Foto: Thinkstock )
zoom-in-whitePerbesar
Berat Badan Bayi (Foto: Thinkstock )
Meski si kecil memerlukan asupan gizi yang banyak saat masih bayi, bukan berarti Anda harus memberinya makan yang berlebihan, Moms. Berat badan yang ideal akan memudahkan bayi untuk mengangkat berat tubuhnya sendiri. Jadi berat badan bayi yang berlebihan juga bisa menghambat proses bayi merangkak.