Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Cara Bicara dengan Anak Tentang Pornografi di Internet
16 Desember 2021 17:53 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Sebuah penelitian yang diposting oleh Shared Hope International mengungkap, 42% pengguna internet berusia 10-17 tahun mengaku melihat pornografi online. Tapi seperti dikutip dari Net Nanny, studi tersebut juga menemukan bahwa 66% dari anak yang melihat konten pornografi ini melaporkan bahwa mereka menemukannya secara tidak sengaja saat tengah mencoba mengakses program yang sesuai dengan usia mereka.
ADVERTISEMENT
Temuan ini bisa jadi gambaran sekaligus pesan untuk kita sebagai orang tua, bahwa anak perlu dilindungi dari paparan pornografi.
Lantas, bagaimana caranya? Dan jika anak melihat pornografi, apa yang harus orang tua sampaikan pada anak?
Tips Bicara dengan Anak Tentang Pornografi di Internet
Orang tua perlu memahami, paparan pornografi dapat menimbulkan respons emosional negatif pada anak, potensi bahaya dan rasa malu yang lebih besar dapat berasal dari reaksi orang tua. Karenanya, tindakan terbaik yang dapat dilakukan orang tua adalah mengatasi perilaku tersebut dengan cara yang sesuai dengan usia anak. Orang tua juga perlu berhati-hati untuk tidak bereaksi berlebihan.
Selain itu, penting diingat bahwa mendidik anak tentang risiko konten pornografi atau konten dewasa lain yang tidak pantas di internet, harus mencakup diskusi tentang seksualitas dan keamanan Internet.
ADVERTISEMENT
Diskusi ini dapat disesuaikan dan bervariasi berdasarkan tahap perkembangan anak dan sistem kepercayaan atau nilai-nilai keluarga. Namun secara umum, ada 5 hal penting yang bisa jadi panduan untuk orang tua bila ingin membicarakannya:
1. Mulai Lebih Awal
Percakapan dengan anak tentang ancaman pornografi online akan jauh lebih mudah jika orang tua sudah membangun diskusi seputar seksualitas sejak dini. Tidak perlu ragu, Moms. Sesuaikan saja semua dengan usia si kecil.
2. Kurangi Rasa Malu, Jangan Beri Anak Hukuman
Meski tidak mudah atau mungkin tidak nyaman bagi orang tua maupun anak, fokus lah pada diskusi yang bertujuan mendidik, bukan menyalahkan atau menghukum anak. Ini akan mendorong percakapan dan kesempatan untuk belajar sekaligus mengurangi potensi rasa malu, bersalah, atau takut sehingga anak dapat lebih terbuka dan jujur seputar seksualitas.
3. Atasi Paparan yang Tidak Disengaja
ADVERTISEMENT
Jika anak terutama yang masih kecil secara tidak sengaja melihat pornografi online, sampaikan, "Maaf ya Nak, video itu muncul saat kamu mau pakai tablet. Video itu untuk orang dewasa, bukan anak-anak. Kita cari video yang lebih bagus untuk kamu dan tidak akan menampilkan gambar-gambar seperti itu, yuk."
Orang tua juga perlu memberi anak kesempatan bertanya. Misalnya, "Kamu ingin bertanya sesuatu soal video itu?" Dari situ, ikuti petunjuk si kecil untuk menjelaskan sesuai dengan perkembangannya.
4. Hapus Asumsi yang Tidak Tepat
Terkadang anak-anak akan berasumsi bahwa apa yang mereka lihat online adalah representasi akurat dari perilaku seksual normal. Setelah terpapar, jelaskan kepada anak bahwa apa yang mereka lihat tidak nyata. Sampaikan pada anak, "Perilaku seksual adalah hal yang normal untuk orang dewasa. Tapi video atau konten online itu sengaja dibuat seperti pentas dan bukan merupakan contoh perilaku seksual biasa."
ADVERTISEMENT
5. Bijak Hadapi Paparan Reguler
Curiga anak sudah sering terpapar pornografi atau menemukan riwayat Internet mereka menunjukkan akses ke konten-konten pornografi online?
Coba lah bersikap bijak dan mulai percakapan dengan pernyataan seperti: "Sepertinya kamu sering pakai laptop di kamar, dan yang Ibu lihat dari riwayatnya, ada situs-situs dengan konten dewasa. Kita perlu ngobrol tentang risiko melihat konten-konten ini."