Cara Cegah Paparan Hepatitis Akut Misterius pada Anak

8 Mei 2022 10:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak sakit hepatitis akut. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak sakit hepatitis akut. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Hepatitis akut misterius tengah mewabah di beberapa negara, termasuk Indonesia. Kasus hepatitis akut yang terjadi saat ini merupakan kondisi akut, karena menyerang anak-anak yang sebelumnya sehat, kemudian tiba-tiba mengalami gejala parah. Tiga anak di Jakarta meninggal dunia akibat diduga mengalami hepatitis akut bergejala berat.
ADVERTISEMENT
Penyakit infeksi menular yang menyerang anak-anak ini belum diketahui penyebab pastinya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasi melalui Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bahwa virus ini bukan bagian dari hepatitis A, B, C, D, maupun E. Namun, bukan juga disebabkan oleh penyakit autoimun, obat-obatan, dan kelainan bawaan. Sehingga, disebut sebagai non etiologi karena belum ditemukan penyebabnya.
Ilustrasi gejala hepatitis. Foto: Shutter Stock
Ada beberapa gejala yang dialami anak terinfeksi hepatitis akut misterius ini, antara lain sakit perut, diare, mual, muntah, dan peradangan usus dan lambung. Namun, bila sel-sel hati sudah terlalu banyak yang rusak, kemungkinan anak juga mengalami kuning dan membutuhkan transplantasi hati.
Nah Moms, sebelum virus itu menginfeksi anak Anda, tidak ada salahnya untuk melakukan pencegahan dini. Apa saja yang bisa dilakukan?
ADVERTISEMENT

Cara Mencegah Paparan Hepatitis Akut pada Anak

Menurut ketua Unit Kerja Koordinasi Gastro-Hepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. dr. Muzal Kadim, SpA(K), dalam konferensi pers daring seputar hepatitis akut misterius yang dilaksanakan oleh IDI dan IDAI, Sabtu (7/5), ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah paparan hepatitis akut pada anak, yaitu:
1. Cegah penularan melalui oral
Selain dapat menular lewat droplet, penyakit infeksi ini juga bisa menular melalui jabat tangan, benda di sekitar, dan alat makan. Oleh sebab itu, sebaiknya hindari bertukar alat makan dengan orang lain. Setelah itu, jangan lupa untuk selalu cuci tangan sebelum menyentuh wajah seperti mata, mulut, dan hidung.
Ilustrasi Cuci tangan. Foto: Shutter Stock
2. Konsumsi makanan dan minuman matang
ADVERTISEMENT
Selain tidak bertukar alat makan, sebaiknya Anda dan si kecil mengonsumsi makanan dan minuman matang. Khususnya untuk minuman, berikan air putih yang telah dimasak agar tidak terkontaminasi dari udara luar. Hindari juga jajan makanan dan minuman di tempat yang kebersihannya tidak terjaga.
3. Hindari orang yang bergejala hepatitis akut
Hingga saat ini, terdapat beberapa gejala umum yang dialami anak terinfeksi hepatitis akut seperti mual, muntah, dan sakit perut. Bila anak-anak di sekitar Anda mengalami gejala serupa, sebaiknya hindari terlebih dahulu. Apalagi, bila mereka belum periksa ke dokter.
4. Terapkan protokol kesehatan COVID-19
Penularan penyakit hepatitis akut mirip seperti COVID-19. Oleh karena itu, IDI dan IDAI merekomendasikan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan menjaga jarak dengan orang lain.
Ilustrasi anak tidur pakai masker. Foto: kwanchai.c/Shuttertock
“COVID-19 belum kelar, muncul lagi penyakit hepatitis akut berat ini. Ya, kurang lebih gejala dan penularannya mirip-mirip seperti COVID-19. Jadi, tidak ada salahnya untuk selalu menerapkan protokol kesehatan. Selain untuk mencegah covid, juga bisa mencegah paparan hepatitis ini, terutama pada anak,” tutup dr. Muzal Kadim
ADVERTISEMENT