Cara Guru Menjelaskan Fenomena Gerhana Bulan pada Anak TK & SD

31 Januari 2018 14:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu dan anak berdiskusi. (Foto: Freepik)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu dan anak berdiskusi. (Foto: Freepik)
ADVERTISEMENT
Gerhana bulan yang fenomenal dan langka, akan terjadi nanti malam, Rabu (31/1). Mungkin si kecil sudah ‘berisik’ antusias, tidak sabar ingin malam segera datang, supaya bisa menyaksikan sendiri apa yang dibicarakan teman-temannya sejak kemarin.
ADVERTISEMENT
Tapi bagaimana kalau nanti malam anak minta dijelaskan tentang fenomena gerhana yang tengah dilihatnya pada Anda? Sudah siap, Moms?
Ella Siagian, Koordinator tim Science Technology Engineering Art Mathematics (STEAM) Sekolah Kembang, Jakarta, membagikan tipsnya kepada kumparanMom (), bila si kecil masih duduk di bangku TK.
Ilustrasi gerhana bulan (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gerhana bulan (Foto: Pixabay)
“Anak TK belum tahu apa itu konsep gerhana. Mereka harus mengalami sendiri kejadian secara real, itulah yang bisa mereka tangkap,” kata Ella.
"Jadi lebih baik, jelaskan anak dengan memperlihatkan praktik sederhana. Gerhana merupakan konsep bayangan, jadi mereka harus merasakan dulu bayangan itu, misalnya menggunakan senter. Senternya ini kemudian dipakai untuk menyinari adik, kakak atau ayahnya, sambil dianalogikan ini matahari, bulan, dan bumi,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Ella menjelaskan, bila nanti anak melihat langit menjadi gelap sama sekali, mungkin saja anak bertanya, "Bulannya ke mana? Kalau bulannya hilang, hilang ke mana?"
Nah, dari apa yang mereka lihat itu, Anda bisa mengingatkannya lagi dengan peragaan sederhana yang tadi Anda praktikkan menggunakan senter. Terakhir, barulah kita perlihatkan gambar peristiwa gerhana bulan yang asli.
Lain lagi untuk anak SD yang biasanya sudah bisa berpikir lebih kompleks.
“Setiap Rabu, selama 15 menit sebelum kelas dimulai, guru akan membacakan berita penting dengan topik berita yang disesuaikan usia anak. Lalu anak diminta untuk menanggapi berita tersebut. Kebetulan peristiwa penting yang sedang terkini yakni fenomena gerhana bulan. Kemudian ditanyakan ke anak-anak, apakah sudah pernah dengar Super Blue Blood Moon, sebelumnya? Apa saja yang mereka dengar? Apakah mereka juga mendengar peristiwa lain sebagai dampak dari gerhana bulan ini? Seperti terjadi pasang air laut, dan lainnya. Lalu kami tanyakan bagaimana menurut mereka,” cerita Nur Amalina, guru SD yang tergabung di dalam klub ilmuan kecil STEAM Sekolah Kembang, Jakarta.
Ilustrasi anak sekolah (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak sekolah (Foto: Pixabay)
Nah, menurut Nur Amalina, kegiatan diskusi ini juga sangat bisa Anda lakukan di rumah dengan menyesuaikan kemampuan anak. “Ada anak yang memang sangat tertarik sains, jadi mereka sudah familiar dengan istilah orbit, hafal nama planet, tahu kerak bumi itu apa. Tapi bila tidak begitu kondisinya, coba gunakan perumpamaan, seperti menggunakan biskuit berbentuk bulat.”
ADVERTISEMENT
Nur Amalina juga menyarankan Anda memperlihatkan video gerhana bulan total agar anak semakin dekat dengan objek yang sedang dibayangkan, agar proses diskusi dapat berjalan lebih mudah.
Bagaimana, Moms? Sudah siap mendiskusikan fenomena alam nanti malam dengan ilmuan cilik Anda?