Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bagi orang dewasa, peralatan dokter gigi mungkin cenderung tidak menakutkan. Namun, hal itu bisa berbeda dengan anak.
Ya Moms, alat-alat perawatan gigi yang cenderung bergetar dan berisik, bisa saja membuat si kecil kurang nyaman dan takut. Untuk mengantisipasi anak yang takut pergi ke dokter gigi, berikut beberapa tips dari drg. Kalia Labitta Yudhasoka, Sp.BM berikut ini:
1. Buat Kunjungan Pertama Berkesan Bagi Anak
Membuat kesan yang baik menjadi hal penting. Sebab, pengalaman pertama ke ke dokter gigi harus meninggalkan kesan yang baik di hati anak. Begitu kesan anak ke dokter gigi baik, ia cenderung selalu bersedia apabila diajak ke dokter gigi lagi.
Namun, apabila pertemuan pertama anak dengan dokter gigi kurang baik, anak cenderung tidak mau diajak ke dokter gigi lagi di lain kesempatan.
ADVERTISEMENT
“Kalau bisa cari klinik yang ada tempat bermainnya. Atau dengan dekorasi yang menarik seperti balon dan gambar-gambar, itu biasanya mereka akan lebih tertarik,” ujar drg. Kalia.
2. Anak Harus Cocok dengan Dokternya
Selain memperhatikan lokasi atau kondisi klinik, Anda juga harus memastikan mereka cocok dengan dokter yang ditemui. Karakter dokter juga akan memengaruhi pandangan anak terhadap kegiatan perawatan gigi. Pastikan anak cocok dengan dokternya ya, Moms.
‘’Atau mungkin orang tua bisa cari tahu ini dokternya kira-kira gimana ya ke anak. Orangnya seperti apa ya, kira-kira dia bisa nggak ya membuat pengalaman pertama anak itu sangat menyenangkan,’’ katanya.
3. Pilih Metode Perawatan
Untuk kunjungan pertama, orang tua sebaiknya tidak mengajak anak melakukan perawatan yang tidak membuat mereka takut atau bisa menimbulkan rasa nyeri. Apalagi biasanya banyak anak takut dengan suara mesin dan alat-alat dokter.
“Jangan kasih perawatan yang menyeramkan dengan mesin-mesin, untuk pertemuan pertama lebih baik diperiksa dan beri obat, hanya dikasih fluoride. Setidaknya anak sudah terbiasa sebelum giginya belubang kita bawa dulu,” kata dr. Kalia.
ADVERTISEMENT
4. Menjelaskan Manfaat ke Dokter
Bagi anak yang sudah lebih besar Anda dapat menjelaskan kenapa mereka perlu pergi ke dokter gigi. Di sisi lain, jadikan kunjungan ke dokter sebagai aktivitas rutin. Dengan begitu, Anda punya banyak kesempatan memberi penjelasan ke anak kenapa merawat gigi adalah hal penting.