Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Cara Hadapi Anak yang Terus Menerus Minta Uang
15 Agustus 2018 11:33 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Seiring berjalannya waktu, anak Anda akan segera mengenal uang . Bahkan ketika menginjak usia 6-8 tahun, jangan heran jika ia tak mau berangkat ke sekolah sebelum diberi uang jajan. Anak sudah paham bahwa untuk mendapatkan makanan atau barang yang ia inginkan, ia harus menukarnya dengan uang. Tak ayal, sebagian anak terus-terusan meminta uang pada orangtuanya.
ADVERTISEMENT
Tentu saja, tak semua permintaan anak harus kita turuti. Kita boleh dan justru perlu sesekali menolak saat anak meminta uang. Sebab tidak hanya fungsi uang, Anda juga perlu mengajarkan pada anak mengenai nilai uang.
Pemahaman akan nilai uang sangat penting untuk membentuk karakter anak maupun untuk kebaikan masa depannya nanti. Dengan mengenal nilai uang sejak dini, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang mampu mengelola uangnya dengan baik.
Itu sebabnya, alih-alih hanya menolak permintaan anak, coba lakukan langkah-langkah berikut ini, Moms:
1. Beri Jatah Uang Jajan Mingguan atau Bulanan
Cara yang paling sederhana untuk melatih anak mengelola uangnya adalah dengan memberi anak jatah uang mingguan atau bulanan. Sesuaikan dengan usia dan kesiapan anak. Anda juga dapat melakukannya bertahap. Misal mulai jatah uang untuk 3 hari, seminggu, lalu sebulan. Dari awal, tegaskan pada anak bahwa uang tersebut harus cukup untuk digunakan selama periode waktu yang sudah ditentukan. Ia tak boleh meminta uang jajan tambahan.
ADVERTISEMENT
Langkah ini memang tampak sederhana, tapi dapat membuat anak belajar mengelola uangnya. Anak akan paham jika ia menghambur-hamburkan uangnya di awal periode, ia bakal merasakan risiko kehabisan uang di akhir periode. Akhirnya anak akan belajar bahwa uang itu terbatas dan butuh pertimbangan saat membelanjakannya.
2. Mintalah Ia Menabung dan Diskusikan Targetnya
Saat anak Anda menginginkan mainan yang cukup mahal, momen ini bisa Anda manfaatkan untuk mendorongnya menabung. Ajaklah ia berhitung sederhana bahwa untuk membeli mainan itu, berapa jumlah uang yang perlu ia sisihkan tiap bulan. Ia akan termotivasi menabung jika ada target jelas seperti ini.
Cara ini juga efektif untuk mencegah anak menghambur-hamburkan jatah uang bulanannya. Ia juga akan perlahan belajar makna dari tanggung jawab. Sederhana tapi mengena kan, Moms?
ADVERTISEMENT
3. Apresiasi Usaha Anak
Sama halnya seperti orang dewasa, anak kita juga perlu pujian. Begitu ia berhasil membeli mainan impian dengan tabungannya sendiri, pujilah usaha buah hati Anda. Katakan bahwa ia hebat sudah bisa mengelola uang sendiri.
Jika dirasa perlu, Anda bisa memberinya kejutan dengan menghadiahi mainan tambahan atau makanan favoritnya. Atau janjikan anak bahwa di akhir bulan, bila ia berhasil menabung hingga jumlah tertentu maka Anda akan menggandakan jumlahnya. Ia pasti sangat senang.
4. Tetap Konsisten
Langkah-langkah di atas akan efektif mengajarkan nilai uang pada anak Anda jika dilakukan secara konsisten. Jangan mudah luluh dengan rengekan anak lalu memberinya uang jajan tambahan. Hal itu akan membuatnya berpikir bahwa merengek dapat mewujudkan keinginannya. Ia akan merengek lagi dan lagi sehingga tak sadar ia sudah beranjak besar.
ADVERTISEMENT
Sebaiknya, tetaplah konsisten mengingatkan anak untuk menabung. Anda bisa memberikan contoh bahwa fasilitas di rumah yang selama ini ia gunakan Anda beli dengan menabung, seperti rumah, mobil, kulkas, dan lain-lain. Tak hanya anak yang harus disiplin, Anda juga ya Moms!