Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Cara Hitung Napas Anak dalam Satu Menit untuk Deteksi Pneumonia
20 November 2024 12:51 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kenali Batuk yang Tidak Biasa pada Anak
Dokter Spesialis Anak Konsultan Respirologi, dr. Wahyuni Indawati, Sp.A(K), menyebut anak dengan pneumonia akan menunjukkan gejala batuk yang berbeda.
"Pada anak, maksudnya bukan batuk biasa adalah bukan dari karakteristik batuknya yang berbeda, tetapi bahwa batuk itu disertai dengan gejala yang lain yaitu gejala dia napas cepat atau dia napas sesak," kata dr. Wahyuni dalam acara temu media memperingati Hari Pneumonia Sedunia 2024 di Jakarta Selatan, Minggu (17/11).
Anak yang terinfeksi pneumonia akan mengalami sesak napas atau mengalami tarikan dinding dada ke bagian dalam. Jadi, yang perlu Anda ingat ialah menghitung napas anak dengan gejala infeksi pernapasan seperti batuk dan demam. Hitung napas anak yang mengalami masalah pernapasan selama satu menit.
ADVERTISEMENT
"Lihat napasnya apakah ada tarikannya waktu dia bernapas. Kalau ada hal tersebut, ya itulah bukan batuk biasa tetapi itu adalah pneumonia," tutur dr. Wahyuni.
Untuk mempermudah melihat apakah pernapasan anak mengalami masalah, Anda bisa mencoba menerapkan rumus. Lantas, bagaimana rumus untuk melihat potensi masalah pernapasan pada anak?
Deteksi Dini Pneumonia Lewat Durasi Napasnya dalam Satu Menit
Pada bayi berusia di bawah 2 bulan, frekuensi napas normal ialah kurang dari 60 kali per menit. Kemudian, anak usia 2 bulan hingga 12 bulan memiliki batas normalnya 50 kali per menit. Sementara untuk anak berusia satu hingga tiga tahun, jumlah normalnya adalah 40 kali per menit.
‘’Lalu, untuk anak di atas 3 tahun memiliki frekuensi batas normalnya ialah 30 kali per menit. Artinya, Anda bisa mengingat lebih mudah yakni dengan rumus 60, 50, 40, dan 30,’’ imbur dr. Wahyuni.
ADVERTISEMENT
Masalah Pneumonia pada Anak
Pneumonia adalah salah satu penyakit infeksi penyebab kematian tertinggi pada anak-anak di dunia. UNICEF mencatat pada 2019 sekitar 2.200 anak di bawah usia lima tahun meninggal setiap hari.
Penyakit yang satu ini biasanya memiliki gejala batuk atau demam biasa. Sehingga orang tua kerap mengabaikannya karena merasa anak dapat sembuh sendiri.
Faktor risiko yang dapat meningkatkan potensi anak terinfeksi pneumonia ialah bayi di bawah dua tahun yang tidak mendapatkan ASI eksklusif, anak yang belum menerima imunisasi PCV, kondisi malnutrisi, kelahiran prematur atau Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
Kemudian paparan terhadap polusi udara atau asap rokok dan tinggal di lingkungan padat juga dapat menjadi pemantik pneumonia pada anak, Moms.
ADVERTISEMENT