Cara Jaga Kesehatan Mental Anak dengan Down Syndrome

24 Maret 2024 17:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak down syndrome. Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak down syndrome. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Memperingati Hari Down Syndrome Sedunia yang diperingati tiap tanggal 21 Maret, Psikolog Pendidikan, Paramita Indraswari, M.Psi, membagikan tips untuk menjaga kesehatan mental anak dengan down syndrome. Hal itu ia sampaikan dalam acara yang digelar di Buumi, Pacific Place, Jakarta, Senin (18/3).
ADVERTISEMENT
Paramita menyebut anak dengan down syndrome sulit mengekspresikan apa yang mereka rasakan. Sehingga, orang tua harus mencari cara agar dapat bonding dengan mereka. Dengan begitu, anak dengan down syndrome bisa punya mental yang sehat, Moms.

Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak dengan Down Syndrome

-Bonding Orang Tua dan Anak
Orang tua harus bisa bonding dengan anak supaya mengerti perasaannya. Perasaan dan emosi mereka bisa naik dan turun saat beranjak dewasa. Sementara anak dengan down syndrome memiliki keterbatasan kosakata sehingga mereka tidak bisa mengungkapkan apa yang dirasa. Jadi bisa saja perilaku yang muncul tiba-tiba suka marah.
Ilustrasi anak down syndrome. Foto: Thinkstock
"Nah itulah kalau misalnya adanya bonding itu kan kita jadi nyambung ‘Ini anak pasti ada sesuatu nih'. Jadi kadang kalau memang orang tuanya pekerja, ya, mau nggak mau ada support system-nya entah, tante, kakak. Yang jelas harus sering berinteraksi," ujar Paramita.
ADVERTISEMENT
-Cari Tahu Kesukaan Anak Sejak Kecil
Selain itu, orang tua juga harus mencari tahu apa yang mereka sukai. Dengan mengetahui itu, Anda bisa menyalurkan bakat tersebut di jalan yang tepat. Cari tahu apakah mereka menyukai olahraga, menggambar, bermusik, atau hal lainnya.
Orang tua dengan anak down syndrome tak jarang juga mendapatkan stigma soal anaknya. Paramita menganjurkan para orang tua anak down syndrome untuk bisa melawan stigma-stigma tersebut.
Ilustrasi anak down syndrome. Foto: Thinkstock
“Sebetulnya kalau dapat cacian atau hinaan, itu kayaknya udah selalu jadi “makanan sehari-hari” orang tua dari anak down syndrome, deh. Tapi, ada baiknya orang tua jangan baper,'' tutur Paramita
Orang tua dengan anak down syndrome harus punya “tameng” untuk melindungi anak dari serangan hinaan dari orang lain. Apalagi kebanyakan anak down syndrome punya kelebihan-kelebihan di luar segi akademis yang terkadang sudah terlihat dari kecil.
ADVERTISEMENT
Sehingga, penting bagi orang tua untuk sadar akan kemampuan si kecil, sehingga saat masuk ke sekolah, sudah bisa fokus dengan minat dan bakatnya.