Cara Jaga Kesehatan Vagina, Semua Ibu Wajib Tahu!

18 Juli 2020 18:42 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vagina. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vagina. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Vagina bukan hanya berperan penting bagi kehidupan seks wanita, tapi juga bermanfaat dalam proses reproduksi. Sebab, vagina yang sehat juga bisa menunjang terjadinya kehamilan. Oleh sebab itu, organ intim ini perlu dijaga kebersihan dan kesehatannya, Moms.
ADVERTISEMENT
Secara alami, vagina yang sehat memiliki sifat asam dan mengandung bakteri baik untuk mencegah infeksi dan penyakit. Nah Moms, untuk memastikan vagina tetap sehat, coba ikuti beberapa hal ini, seperti dilansir Everyday Health.

Hindari Vaginal Douche

Vaginal Douche adalah satu metode yang dilakukan untuk membersihkan keseluruhan vagina dengan menggunakan campuran cairan air, baking soda, pewangi, dan antiseptik. Beberapa orang menganggap metode ini mampu membersihkan vagina dan membuat vagina lebih wangi.
Tapi faktanya, cara ini bisa mengganggu pH vagina, mengurangi keasaman dan mengganggu bakteri baik yang ada di dalam vagina. Jika Anda merasa vagina berbau tidak sedap, lebih baik menemui dokter daripada melakukan vaginal douche. Hindari menggunakan sabun atau pembersih kewanitaan pada vulva dan di dalam vagina ya, Moms.
ADVERTISEMENT

Menerapkan Pola Makan Sehat

Ilustrasi masalah vagina. Foto: Shutterstock
Menerapkan pola makan sehat dan bergizi seimbang serta minum air putih adalah kunci menjaga kesehatan vagina, Moms. Bahkan makanan tertentu mungkin efektif untuk mengobati masalah kesehatan vagina, misalnya saja yoghurt yang dipercaya bisa membantu mencegah infeksi ragi.
"Yoghurt kaya akan probiotik, terutama greek plain yoghurt. Jadi jika seorang wanita rentan terhadap infeksi ragi, mengonsumsi probiotik yang kaya akan bakteri lactobacillus bisa membantu memperbaiki keseimbangannya," ujar Leah Millheiser, MD, Direktur Program Pengobatan Seksual Wanita di Stanford University Medical Center di Palo Alto, California, AS.

Rutin Pergi ke Dokter Kandungan

Meski sedang tidak hamil, Anda juga bisa pergi ke dokter kandungan bila punya keluhan di area kewanitaa. American Congress of Obstetricians and Gynecologists menyarankan wanita melakukan pemeriksaan skrining ginekologis pertama pada usia 21 tahun, juga direkomendasikan wanita menjalani pap smear untuk melihat perubahan sel vagina yang mungkin menunjukkan adanya kanker.
ADVERTISEMENT

Segera Obati Jika Ada Infeksi

Kebanyakan wanita pergi ke dokter dan meminta resep obat setelah mengalami infeksi yang parah. Terutama ketika mereka mengidap infeksi jamur, bacterial vaginosis, dan trikomoniasis. Bila Anda mengalami infeksi ragi, tidak masalah mengobatinya dengan obat yang dijual bebas di pasaran. Namun bila gejala tak hilang, maka harus segera ke dokter ya, Moms.
"Jika Anda mengalami banyak infeksi jamur selama setahun, Anda harus dievaluasi oleh dokter untuk memastikan tidak ada yang lebih mengkhawatirkan yang terjadi," kata Millheiser.

Menggunakan Pelumas yang Aman Bila Vagina Kering

Ilustrasi vagina. Foto: Shutterstock
Cairan pelumas yang keluar dari vagina saat bercinta punya peran penting. Tanpa itu, kulit labia dan vagina bisa iritasi dan lecet. Pelumasan vagina biasanya terjadi secara alami selama Anda bergairah. Meski begitu, beberapa wanita mungkin tidak menghasilkan cukup pelumas alami. Salah satu solusinya bisa dengan menggunakan pelumas buatan, Moms.
ADVERTISEMENT
Pastikan Anda memilih pelumas yang aman. Sebab, beberapa pelumas tertentu bisa mengganggu sperma dan membuat wanita jadi sulit hamil. Jadi cobalah untuk menggunakan produk pelumas yang mempunyai pH seimbang berbahan air, silikon, dan berbasis minyak alami.
"Jika Anda membutuhkan sedikit pelumas, maka berbasis air itu bagus. Jika Anda mengalami lebih banyak kekeringan, pertimbangkan untuk menggunakan silikon atau berbasis minyak,” kata Millhesier.
Tidak disarankan untuk menggunakan petroleum jelly atau baby oil ya, Moms. Sebab hal tersebut bisa memicu peradangan dan membuat risiko terinfeksi penyakit lebih tinggi.

Memilih Pakaian Dalam yang Tepat

Tips memakai celana dalam agar vagina tetap sehat. Foto: Shuutterstock
Bahan pakaian dalam ternyata bisa memengaruhi kesehatan vagina, Moms. Ya, gunakanlah celana dalam berbahan katun, sebab mudah menyerap keringat.
ADVERTISEMENT
Pakaian dalam yang tidak menyerap keringat bisa membuat vagina lembap dan membuat ragi cepat berkembang.
"Jika Anda mengalami banyak keputihan dan kelembapan di siang hari, bawalah dua pasang pakaian dalam setiap hari ketika Anda pergi bekerja dan ganti pakaian dalam Anda di siang hari. Ini akan membantu Anda merasa lebih nyaman dan akan membantu mencegah infeksi," ujarnya.

Menjaga Kebersihan Vagina

Setelah buang air besar, usap dari depan ke belakang untuk menghindari kontaminasi bakteri pada vagina dan untuk menurunkan risiko infeksi kandung kemih (ISK). Ganti pembalut dan tampon secara teratur selama menstruasi, Moms.