Cara Lindungi Anak Usia Balita dari Virus Corona Varian Omicron

25 Januari 2022 8:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cara Lindungi Anak Usia Balita dari Corona Varian Omicron. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Cara Lindungi Anak Usia Balita dari Corona Varian Omicron. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Untuk mencegah penularan virus corona, pemberian vaksinasi untuk anak usia 12-18 tahun sudah dimulai pada Juli 2021. Setelah itu sejak Desember 2021, vaksinasi juga diberikan untuk anak 6-11 tahun. Sementara anak usia balita atau 5 tahun ke bawah, masih harus menunggu.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, menurut Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Prof. DR. Dr. Sri Rezeki H. Hadinegoro, Sp.A(K), vaksinasi COVID-19 pada anak memang tidak bisa serentak dilakukan untuk semua usia.
“Mengapa? Karena anak itu mempunyai pertumbuhan yang berbeda tiap kelompok umur. Ini berpengaruh sekali pada pemberian vaksin. Kita coba dulu yang paling tua karena daya tahannya paling bagus, yaitu remaja,” jelasnya dalam acara ‘IDAI Menjawab Kegalauan Masyarakat tentang Vaksin COVID-19 pada Anak’, Sabtu (22/1).
Sayangnya, Omicron tidak pandang bulu apalagi mau menunggu. Varian corona yang kini tengah mengancam kita juga menyerang anak usia balita.
Di Jawa Timur misalnya. Partner Resmi kumparan 1001 Media Online, Berita Anak Surabaya (BASRA) melansir, hingga pekan lalu ada 3 anak usia 4 dan 2 tahun asal Surabaya yang terinfeksi Omicron. BASRA mendapatkan data ini dari catatan Dinkes Provinsi Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Lantas, agar anak terlindungi dari ancaman virus Corona varian Omicron, apa yang perlu dilakukan orang tua?

5 Cara Lindungi Balita dari Virus Corona Varian Omicron

5 Cara Lindungi Anak Balita dari Ancaman Virus Corona Varian Omicron. Foto: Shutterstock
Kepala Divisi Penyakit Infeksi dan Tropis Anak Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) Dr Dominicus Husada dr DTM&H MCTM(TP) SpA(K) menyebut, adanya balita di Surabaya yang terpapar COVID-19 varian Omicron merupakan 'korban' dari orang-orang sekitarnya.
"Dia (anak) kena dari orang tuanya. Anak itu selalu jadi korban orang dewasa, kena dari orang dewasa daripada sesama anak," tukasnya kepada BASRA.
Dominicus lalu berpesan agar orang tua berusaha melindungi anak balita dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan, menggunakan masker dengan baik dan benar serta melengkapi vaksinasi orang-orang di sekitar anak.
ADVERTISEMENT
Dikatakan Dominicus, mengingat balita belum bisa menerima vaksin, maka yang wajib divaksin adalah orang-orang di sekitarnya.
"Kalau balitanya tidak bisa divaksin, sebelah-sebelahnya yang harus divaksin," imbuhnya.
Sementara Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jatim, dr Sjamsul Arief MARS SpA(K) menyebut, agar anak balita tidak terpapar Omicron, maka pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) harus lebih berhati-hati.
Sjamsul juga mengingatkan agar tak mengajak anak ke area publik, seperti taman maupun pusat perbelanjaan (mal).
"Jangan ajak balita ke mal ya, atau tempat-tempat publik lainnya," tukasnya.