Cara Melarang Anak Usia 1 Tahun dengan Efektif

15 Februari 2019 9:33 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu dan bayi Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu dan bayi Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Rasa ingin tahu anak usia 1 tahun seolah-olah tiada batasnya. Ini wajar dan pertanda si kecil sehat, Moms! Namun, kebutuhannya dalam bereksplorasi ini mungkin bisa saja membahayakannya, bila tidak ada batasan.
ADVERTISEMENT
Yang perlu diingat, usahakan agar pembatasan itu tidak terlalu banyak. Menurut penelitian, balita yang terlalu banyak dilarang akan mempengaruhi kemampuan bahasa sehingga jadi kurang berkembang serta akan mempengaruhi sikapnya kelak, yaitu jadi anak yang penakut, ragu-ragu dan meniru Anda dalam menolak permintaan.
Kebiasaan balita satu tahun antara lain agresif seperti suka memukul dan menggit, kemudian suka memanjat dan berteriak. Sekalipun maksud Anda saat melarang anak adalah baik, ada cara yang lebih baik untuk melarangnya dan meminimalisir dampak negatif akibat dilarang.
Anak Berlari Foto: Pixabay
Di antaranya, gunakanlah kalimat-kalimat positif dan pemberian alasan sederhana. Misalnya, daripada Anda berkata 'Temannya jangan dipukul!', Anda bisa berkata, 'Adik dapat bermain bersama teman-teman dengan menyenangkan tanpa memukul ya, karena kalau dipukul itu bisa menyakiti'.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, perhatikan dan segera merespon si kecil sebelum ia memukul lagi. Anda bisa membawanya dan mengingatkan lagi dengan tenang. Perlahan dia pun akan mengerti tentang sebab-akibat, bahwa dengan ia memukul orang lain adalah perbuatan yang tak menyenangkan dan ada konsekuensi ia tak bisa melanjutkan permainan bila masih memukul.
Tentu saja, secara tidak langsung Anda sedang mengajarkan disiplin terhadap anak. Justru bila orang tua menunda-nunda, balita 1 tahun akan mengalami kesulitan dalam mempelajari disiplin yang lebih kompleks kelak, jika sejak dini tidak dibiasakan.
Awalnya memang tak mudah, dan tak jarang respon si kecil bisa berupa protes dan marah. Bila demikian, Anda juga bisa menjari anak untuk mengenali emosi yang tengah dialami dan mengatasinya. Caranya, bawa anak yang sedang menangis ke tempat yang tenang dan tunggu ia sampai tenang. Pastikan Anda juga tak perlu terbawa emosi untuk memarahinya, Moms.
Anak tantrum mengamuk hingga menangis meraung-raung atau menjerit Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ketenangan Anda dalam mengatasi kondisi ini juga sangat dibutuhkan. Anda bisa berkata, 'ibu tahu kamu sedang marah karena ibu mengeluarkanmu dari aktivitas bermain.'
Untuk beberapa waktu, biarkan anak meluapkan rasa marah dengan menangis dulu, Moms. Baru setelah tenang, Anda dapat memberi tahu lagi bahwa perilaku memukul teman tidak baik. Anda juga bisa mengalihkan kebiasaan memukul anak ke bantal, misalnya.
Saat si kecil menangis, tak perlu merasa khawatir dan cepat-cepat memberi hal yang diinginkannya, karena lama-lama balita Anda pun berusaha 'memanipulasi', bahwa ia juga belajar bisa memperoleh sesuatu dengan tingkah laku mengamuknya itu. Biarkanlah ia menangis sebentar atau alihkanlah perhatiannya ke hal lain yang mungkin bisa menghiburnya.