Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.9
Cara Memilih Sepatu yang Tepat untuk Balita
19 Maret 2018 18:01 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB

ADVERTISEMENT
Berapa pasang sepatu yang dimiliki balita Anda, Moms?
Sejak masih bayi dan belum bisa berjalan, si kecil memang bisa saja sudah memiliki banyak sepatu pemberian keluarga atau mungkin karena Anda gemas mendadaninya. Dari sepatu berbahan kain yang lembut, sandal kulit lucu, sepatu karet dengan gambar superhero sampai sepatu keds yang mirip dengan sepatu kesayangan Anda.
ADVERTISEMENT
Namun tahukah Anda sepatu mana yang yang benar-benar baik untuk kakinya? Sepatu bayi tidak dipakai berjalan dan hanya dipakai sesekali untuk melengkapi penampilan saja. Tapi untuk balita, kebutuhannya sudah berbeda.

Sepatu untuk balita harus kokoh, pas dengan ukuran kaki dipasang di kaki anak sehingga bisa menopang kakinya dengan benar dan sebaiknya memiliki sol karet untuk mencegah anak tersandung.
Kenapa? Memakai sepatu yang tidak tepat baik dari ukuran maupun kualitas alasnya dapat membawa dampak negatif pada tumbuh kembang kaki anak Anda.
Memang, sepatu anak yang berkualitas harganya terasa mahal mengingat anak hanya memakainya sebentar. Kekecilan atau kebesaran sedikit pun, mungkin Anda anggap tidak apa-apa.
Tapi kalau mata si kecil butuh kacamata misalnya, Anda tidak akan membelikannya kacamata sembarangan yang bisa menyakiti atau memperparah kondisi matanya kan, Moms? Seharusnya, begitu juga dengan sepatu yang sehat dan tepat bagi kakinya.

Jadi bagaimana cara memilih sepatu balita? Berikut kumparanMom (kumparan.com) merangkumnya untuk Anda:
ADVERTISEMENT
1. Ujung Lebar dan Lapang
Sepasang sepatu yang tepat akan memiliki bagian ujung yang lebar dan berbentuk bundar atau persegi sehingga secara alami mengikuti bentuk kaki anak. Pastikan juga area ujung sepatu ini memberi ruang yang memadai untuk seluruh jari kaki.
Untuk memastikan hal ini, saat memilih sepatu, kaki anak perlu diukur panjang maupun lebarnya. Sebaiknya Anda juga mengajak anak mencoba langsung sepatu yang hendak dibeli. Jangan terlalu sempit, jangan juga kebesaran.
Balita Anda, mungkin membutuhkan dua sampai tiga pasang sepatu setiap tahun. Tapi jangan tergoda untuk membeli sepatu seukuran lebih besar ya, Moms. Sama saja dengan orang dewasa, apakah Anda akan nyaman berjalan dengan sepatu yang terlalu besar?
ADVERTISEMENT
Selain itu, jika sepatu terlalu besar, titik lentur kaki akan berada di tempat yang salah sehingga tidak akan mendukung atau melindungi kaki dengan benar. Akibatnya, anak dapat lebih mudah tersandung, tergelincir, dan jatuh, yang dapat menyebabkan cedera kaki serius.

2. Sepatu Bisa 'Bernapas'
Bahan sepatu balita harus dapat 'bernapas'. Misalnya bahan kulit, kanvas atau jenis bahan berpori yang biasa digunakan pada sepatu lari.
3. Mata Kaki Lentur, Tumit Kokoh, Sol Kesat
Sepatu harus memiliki area mata kaki yang cukup lentur dan tidak kaku. Sementara area tumit di bagian belakang harus cukup kokoh dan kaku untuk menahan sepatu tetap tegak.

Saat anak mencoba sepatu, luangkan waktu di toko untuk melihat bagaimana anak berjalan dengan sepatu yang hendak dibeli.lihat di mana telapak atau bagian alas sepatu paling mudah ditekuk? Perhatikan kelenturannya. Apakah anak tampak nyaman? Apakah ia dapat berjalan dengan baik tanpa rasa sakit?
ADVERTISEMENT
Jangan lupa perhatikan bagian sol atau alas sepatu. Apakah cukup kesat untuk dipakai anak berjalan bahkan berlari? Anda juga bisa memilih sepatu dengan tali atau perekat velcro agar Anda dapat menyesuaikannya lebih pas dengan kaki si kecil.

Terakhir, hindari memberikan anak sepatu 'warisan' dari kakaknya atau anak lain ya, Moms. Sepatu pesta yang sangat jarang dipakai mungkin masih boleh diberikan, tapi sepatu yang dipakai sehari-hari sebaiknya tidak.
Karena, sepatu yang sudah dipakai cukup sering bentuknya akan berubah sehingga tidak dapat menopang kaki anak dengan baik. Sepatu bekas pakai juga bisa membuat anak tertular jamur atau kuman yang ada di dalam sepatu. Tidak mau, kan?