Cara Mendeteksi Penyakit Lewat Bentuk Tinja Anak

20 Desember 2017 17:35 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Melihat Kandungan Feses dan Kegunaannya. (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Melihat Kandungan Feses dan Kegunaannya. (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bentuk feses anak saat buang air besar (BAB) ternyata dapat mengindikasikan kondisi kesehatannya. Bentuk tinja atau feses menunjukan apakah sistem pencernaan di dalam tubuh mengalami gangguan atau tidak.
ADVERTISEMENT
Seorang konsultan gastrohepatologi anak, dr. Frieda Handayani Kawanto, Sp.A(K), mengatakan bentuk feses yang dikeluarkan oleh tubuh pun akan membantu Anda menunjukkan adanya indikasi penyakit yang bersarang di dalam tubuh.
"Idealnya, seseorang BAB sebanyak 1-2 kali sehari. Namun, jika BAB dua hari sekali pun masih dianggap wajar," tuturnya saat ditemui oleh kumparan (kumparan.com) di Bunga Rampai, Jakarta Pusat, Selasa (19/12).
Untuk mengukur kesehatan, ilmu kedokteran mengenal skala tinja Bristol. Skala Bristol memiliki 7 kategori yang dibedakan sesuai tingkat kepadatan dan bentuk feses. Berikut adalah deskripsi masing-masing tipe:
Tipe 1: Tekstur tinja cenderung keras dan bentuknya mirip seperti kacang. Umumnya, tinja seperti ini sulit dikeluarkan.
Tipe 2: Bentuk tinja seperti sosis dengan kepadatan menggumpal.
ADVERTISEMENT
Tipe 3: Berbentuk seperti sosis juga, namun sudah lebih besar dan padat. Permukaannya retak dan tidak begitu menggumpal seperti tipe 2.
Tipe 4: Bentuk tinja cenderung mirip seperti sosis atau ular. Teksturnya akan empuk dan halus.
Tipe 5: Biasanya tinja akan berbentuk seperti gumpalan, namun mudah dikeluarkan.
Tipe 6: Permukaan tinja akan cenderung halus, mudah cair, dan sangat mudah untuk dikeluarkan.
Tipe 7: Ini yang seringkali terjadi pada seseorang yang sedang mengalami diare atau biasa juga disebut dengan mencret. Umumnya, bentuk tinja tipe ini sama sekali tidak berbentuk dan 100 % cair.
Menurut dokter Frieda, pengetahuan tentang bentuk tinja penting dan bukan sesuatu yang menjijikkan. Perbedaan bentuk tinja dapat dijadikan indikator untuk menentukan kesehatan seseorang.
ADVERTISEMENT
"Apabila manusia mengeluarkan tinja seperti tipe 3 dan 4, maka hal itu dianggap normal. Hanya saja, tipe 6 dan 7 justru menunjukkan gejala diare pada seseorang," ungkapnya di sela perbincangan.
Ia melanjutkan bahwa penyakit lain yang bisa menyerang tubuh selain diare adalah konstipasi, gangguan perilaku, gangguan penyakit tidak menular, dan sakit perut yang terus berulang.
"Penyakit-penyakit itu biasanya disebabkan karena manusia kekurangan serat dan kurang berolahraga. Untuk itu, hendaknya orang tua menanamkan kebiasaan makan makanan yang cukup serat sejak dini," tutupnya.