news-card-video
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Cara Menghadapi Balita yang Suka Menangis Sebelum Tidur

10 Maret 2025 17:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak menangis. Foto: GOLFX/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak menangis. Foto: GOLFX/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Tidak semua balita menyukai waktu menjelang tidur di malam hari. Ya Moms, mereka mungkin akan rewel dan menangis, seolah menolak untuk tidur.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, ternyata hal ini termasuk hal yang normal. Kok bisa ya?
“Ini sepenuhnya normal terjadi pada balita. Ada yang mulai rewel diajak tidur saat usianya 2 tahun, namun ada juga yang lebih muda yakni saat anak baru berusia 1 tahun," kata seorang pakar perawatan anak Rachel Waddilove, sebagaimana dikutip dari Made for Mums.
Ya Moms, balita yang rewel menjelang waktu tidur merupakan bagian dari fase perkembangannya. Kondisi ini biasanya hanya bertahan selama 4 – 5 hari dalam beberapa bulan. Menurut Waddilove, fase ini mungkin tidak akan bertahan lama jika sebelumnya anak bisa tidur nyenyak
Seperti masalah pada umumnya, Anda dapat mengatasinya dengan mengetahui penyebabnya terlebih dahulu. Lantas, apa penyebab anak rewel menjelang tidur?
ADVERTISEMENT

Penyebab dan Cara Menghadapi Anak yang Menangis Sebelum Tidur

Balita Mulai Belajar Menolak
Orang tua perlu memahami jenis-jenis tantrum pada anak Foto: Shutterstock
Salah satu kata favorit yang sering diucapkan balita adalah “tidak”. Ya Moms, pada fase tersebut, si kecil mulai belajar untuk menolak sesuatu, salah satunya tidur. Jika ia sudah berkata tidak dan tetap disuruh untuk tidur, ia mungkin akan rewel dan menangis.
Jika penyebabnya seperti itu, Anda bisa membuat pilihan untuk anak. Misalnya, buku cerita yang ingin dibaca di atas kasur atau mainan apa yang ingin ia bawa ke kamar. Anda mungkin bisa menemaninya terlebih dahulu sampai ia mengantuk dan tertidur.
Balita Merasa Takut
Ilustrasi anak takut. Foto: Shutter Stock
Untuk balita yang belajar tidur sendiri, ia mungkin pada awalnya akan merasa takut sendirian dan kegelapan. Si kecil mungkin juga berimajinasi tentang makhluk-makhluk menyeramkan seperti yang ia lihat di buku atau video. Selain itu, beberapa anak mungkin akan merasa khawatir saat ia memiliki adik baru. Ia cemas orang tuanya tidak bisa menemani tidurnya, kemudian ia menangis untuk mencari perhatian.
ADVERTISEMENT
Nah Moms, apapun alasan yang membuat balita Anda merasa takut menjelang tidur, Anda dapat mengatasinya dengan menemaninya terlebih dahulu sampai ia tertidur. Berikan pengertian pada si kecil bahwa tidur sendiri bukan hal yang menakutkan. Justru, ia sudah jadi anak yang berani yang hebat karena tidur sendiri.
Ada Masalah Fisik
Ilustrasi Balita Menangis Foto: leungchopan/Shutterstock
Masalah fisik yang dialami balita juga bisa menjadi penyebab si kecil menangis menjelang tidur. Ia mungkin merasa tidak sehat, lapar, atau sedang tumbuh gigi. Selain itu, terlalu lama tidur siang juga bisa membuat anak sulit mengantuk, sehingga lebih rewel saat disuruh tidur pada malam hari.
Tanyakan kondisi yang dirasakan oleh anak. Jika ia masih lapar, mungkin Anda bisa memberikannya camilan yang mengenyangkan. Jika ia belum mengantuk karena terlalu lama tidur siang, Anda mungkin bisa mengurangi jam tidur siang pada hari berikutnya agar situasi itu tidak terjadi lagi. Jika si kecil merasa tidak sehat atau sedang tumbuh gigi, berikan pertolongan pertama dengan obat-obatan yang ada di rumah.
ADVERTISEMENT