Cara Menguatkan Rahim Setelah Keguguran

Ilustrasi rahim Foto: Shutter Stock

Keguguran bisa menjadi pengalaman yang traumatis bagi wanita. Meski begitu, pastikan untuk tetap mendapat perawatan yang tepat setelah keguguran, untuk menghindari komplikasi kesehatan.

Selain itu, perawatan rahim juga diperlukan agar bisa kembali siap untuk hamil. Lantas, apakah ada cara untuk menguatkan rahim setelah keguguran?

Penjelasan soal Cara Menguatkan Rahim Setelah Keguguran

Ilustrasi rahim. Foto: Thinkstock

Langkah pertama yang bisa dilakukan untuk menyiapkan kehamilan setelah keguguran adalah dengan memastikan tidak ada jaringan perut atau potongan plasenta yang tertinggal di dalam rahim. Ya, beberapa jaringan kehamilan bisa saja tertinggal di dalam rahim setelah keguguran.

Jika tidak dihilangkan dengan metode kuret, mungkin Anda akan mengalami pendarahan dalam waktu yang lama hingga mengalami infeksi. Namun seperti dikutip dari Better Health, kuret tidak diperlukan jika tidak ada jaringan yang tersisa, dan rahim bersih.

Kemudian, untuk menguatkan rahim, Anda hanya perlu menjaga pola hidup sehat. Seperti misalnya tidak menahan buang air kecil, karena dapat menyebabkan infeksi di daerah vagina dan panggul.

Selain itu, kandung kemih juga akan membesar dan hal itu dapat menyebabkan tekanan di rahim. Kondisi itu dikhawatirkan bisa membuat rahim bergeser keluar dari posisinya. Hindari juga duduk terlalu lama, karena dapat menghambat sirkulasi darah dan energi yang sehat di daerah panggul.

Ilustrasi rahim. Foto: Shutter Stock

Mengutip The Health Site, duduk terlalu lama juga dapat menyebabkan dinding rahim menjadi lebih tebal dan meningkatkan kemungkinan endometriosis. Jadi, sangat penting untuk sesekali bergerak jika Anda sudah terlalu lama duduk.

Lantas, apalagi yang bisa dilakukan untuk menguatkan rahim setelah keguguran? Yuk, coba konsumsi nutrisi yang baik, salah satunya dari biji-bijian dan gandum, karena mengandung asam folat dan beta karoten.

Dua nutrisi tersebut sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan rahim. Waktu terbaik untuk mengonsumsinya adalah di pagi hari atau saat waktu sarapan, Moms.